Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: BBM Naik Rp 1.500 Tidak Berat, Kurangi Saja Merokoknya

Kompas.com - 25/09/2014, 20:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla menilai, masyarakat menengah ke bawah tidak akan terlalu terbebani jika bahan bakar minyak dinaikkan hingga Rp 1.500 per liter. Tentunya, kata dia, gaya hidup masyarakat juga harus disesuaikan.

"Kalau BBM naik Rp 1.500 per liter, tidak berat. Masyarakat cukup kurangi saja merokoknya satu batang, atau kurangi naik motornya. Atau kurangi SMS lima kali," kata JK dalam diskusi "Kedaulatan Pangan Rakyat di Bawah Pemerintahan Jokowi-JK", di DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2014).

Selain itu, kata JK, masyarakat menengah ke bawah juga tidak akan terbebani karena mereka tak lagi menggunakan minyak tanah untuk memasak. JK meyakini bahwa masyarakat saat ini sudah memasak dengan elpiji. JK pun mengonfirmasinya langsung kepada para petani yang hadir dalam acara tersebut.

"Benar sudah tidak pakai minyak tanah lagi?" tanya JK.

"Tidak," jawab para petani yang tergabung dalam Persatuan Tani Nasdem dengan kompak.

Apalagi, lanjut JK, anggaran yang didapat dari penghapusan subsidi BBM itu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Salah satu yang jadi prioritas, kata dia, adalah pembenahan sektor pertanian di Indonesia guna mewujudkan kedaulatan pangan.

Saat dikonfirmasi seusai acara, JK membantah bahwa sudah ada keputusan menaikkan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter. Menurut dia, penyebutan angka itu hanya contoh.

"Belum, tidak ada keputusan sampai 20 Oktober," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com