Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY dan Boediono Juga Batal Dapat Mercy

Kompas.com - 10/09/2014, 22:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, Taufik Sukasih, mengatakan, dalam paket pengadaan mobil dinas baru, Mercedes-Benz, kendaraan untuk mantan presiden dan mantan wakil presiden satu paket dengan kendaraan untuk menteri-menteri kabinet yang akan datang.

Dengan dibatalkannya pembelian Mercy, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono yang akan mengakhiri masa baktinya pada Oktober mendatang juga tak akan mendapatkan mobil baru tersebut.

"Akhirnya batal juga, tidak ada mobil mantan presiden dan mantan wakil presiden," ujar Taufik dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Taufik mengatakan, pemerintah menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla apakah mereka bersedia mengadakan mobil bagi SBY dan Boediono.

"Semuanya kami serahkan ke pemerintahan baru," kata dia.

Selama ini, Taufik melanjutkan, pemerintahan yang masih berkuasa memang selalu menyediakan mobil bagi menteri dan pejabat setingkat menteri untuk pemerintahan berikutnya, serta bagi mantan presiden dan mantan wakil presiden. Mobil untuk mantan presiden dan wakil presiden itu berstatus dipinjamkan oleh negara. (Baca: Ini Alasan Pemerintah Batalkan Pembelian Mercy untuk Kabinet Jokowi)

"Biasanya dipinjamkan setiap lima tahun," kata Taufik.

Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan Mercedes-Benz sebagai pemenang lelang pengadaan mobil dinas menteri, pejabat setingkat menteri, mantan presiden, dan mantan wakil presiden dengan nilai tender sebesar Rp 91,94 miliar. Awalnya, tender itu dilakukan untuk pengadaan 72 Mercy tipe E-Class 400. Akan tetapi, pengadaan ini kemudian dibatalkan. Pengadaan mobil menteri ini pun kemudian diserahkan kepada pemerintahan mendatang. (Baca: Akhirnya, Pemerintah Batal Beli Mercy untuk Kabinet Jokowi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com