Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Koalisi Merah Putih, PKS Dukung Pilkada lewat DPRD

Kompas.com - 05/09/2014, 14:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya berbalik arah mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Padahal, sebelumnya, dalam rapat Panitia Kerja RUU Pilkada terakhir di Komisi II, PKS masih bertahan untuk melakukan pemilihan kepala daerah secara langsung.

Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengakui perubahan sikap itu. "Perubahan PKS ini penyikapan yang sangat dinamis dan kami belajar dari Koalisi Merah Putih untuk satu suara," kata Hidayat saat dihubungi, Jumat (5/9/2014) siang.

Namun, menurut Hidayat, selain mencoba satu suara dengan parpol Koalisi Merah Putih lainnya, PKS juga memiliki alasan tersendiri untuk mendukung pilkada melalui DPRD.

Salah satu yang paling penting, kata dia, pilkada melalui DPRD dapat menghindari potensi korupsi dan politik uang. Selain itu, lanjut Hidayat, pilkada melalui DPRD juga bisa memaksimalkan makna demokrasi berjenjang dan menutup kesempatan calon independen.

"Jika ada tokoh independen berkualitas, parpol-lah yang bertugas menarik mereka masuk untuk dicalonkan. Contohnya seperti Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung)," ujar Hidayat.

RUU Pilkada saat ini tengah dalam pembahasan di Panitia Kerja DPR. Sebelum Pilpres 2014, PKS bersama parpol Koalisi Merah Putih masih mendukung penyelenggaraan pilkada secara langsung.

Sebelumnya, anggota Panja RUU Pilkada, Abdul Malik Haramain, mempertanyakan perubahan sikap itu. Dia mencurigai hal tersebut berhubungan dengan hasil pilpres yang menghasilkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang.

Namun, Hidayat membantah perubahan sikap ini disebabkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Koalisi Merah Putih gagal dalam pilpres. "Saya menyayangkan jika ada logika seperti itu. Saat putusan MK selesai, sudah selesai perkara," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com