Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Mengaku Dapat Pesan dari Kubu Anas agar Tak Hadir dalam Persidangan

Kompas.com - 25/08/2014, 21:23 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Notaris Bertha Herwati mengaku dapat pesan dari kubu terdakwa kasus Hambalang, Anas Urbaningrum, agar dia mengabaikan panggilan persidangan untuk menjadi saksi bagi Anas. Pesan itu disampaikan Bertha melalui Maya Suroso. Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh Maya Suroso yang dimaksudnya tersebut.

Adanya pesan dari kubu Anas ini disampaikan Bertha dalam sebuah surat yang dibacakan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta. Surat itu diserahkan kepada majelis hakim oleh jaksa KPK dalam persidangan. Kendati mendapatkan ancaman untuk tidak hadir dalam sidang, Bertha tetap bersedia hadir sebagai saksi dalam sidang malam ini.

"Saya dapat pesan dari Maya Suroso, demi keamanan Mbak Bertha, supaya besok tidak usah hadir dan tidak dipanggil lagi karena waktunya sudah habis. Saya tanya pesan dari mana Mbak? Jawab Maya Suroso dari grup-nya AU (Anas Urbaningrum)" kata Ketua Majelis Hakim Haswandi membacakan surat dari Bertha dalam persidangan.

Menurut surat itu, Bertha lalu menanyakan kepada Maya apa risikonya jika dia hadir dalam persidangan Anas. Maya, kata Bertha dalam suratnya, menjawab bahwa nanti Bertha akan dibuntuti jika bersaksi.

"Nanti akan buntutin Mbak kalau jadi saksi, mereka sudah punya bukti-bukti transaksi, tapi mereka niatnya baik karena kita teman baik. Untuk itu, pesan yang diminta supaya disampaikan ke Mbakku sayang," ujar Bertha seperti yang dikutip dalam surat yang dibacakan majelis hakim.

Atas surat Bertha ini, hakim Haswandi memperingatkan siapa pun yang berniat mengancam saksi untuk menghentikan niatnya. Hakim juga meminta petugas keamanan memberikan pengamanan khusus kepada Bertha. Terkait surat ini, pengacara Anas, Firman Wijaya, mengatakan pihaknya mendukung pengawalan tegas untuk saksi.

"Kami dukung proses itu. Kami cukup senang kalau jaksa komunikasi dengan kami. Kami dukung. Kami dari awal tegas, terbuka, dan clear," ujar Firman.

Adapun Bertha merupakan notaris yang kerap membantu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin untuk mengurus surat-surat terkait dengan perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com