Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi Sebut Wajar Jika DPKTb DKI Jakarta Besar

Kompas.com - 09/08/2014, 06:40 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Tim advokat pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengamini jumlah daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) Provinsi DKI Jakarta yang cukup besar seperti yang dituduhkan oleh pihak Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Bahkan, menurut mereka, ada penjelasan yang cukup rasional untuk menjawab tuduhan tersebut.

Anggota tim advokat Jokowi-JK, Taufik Basari menjelaskan, salah satu alasan penyebab DPKTb Provinsi DKI Jakarta besar lantaran jumlah asisten rumah tangga yang bekerja di Jakarta cukup besar. Belum lagi jika ditambah dengan jumlah buruh yang bekerja di Jakarta.

“Memang itu adalah fakta, dan ada beberapa persoalan administratif, tapi itu sama sekali tidak ada hal-hal apapun yang menunjukkan bahwa besarnya DPKTb di Jakarta merupakan penyebab dari pengerahan pemilih atau mencoblos lebih dari satu kali dan seterusnya,” kata Taufik saat ditemui usai sidang kedua perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi, Jumat (8/8/2014) malam.

Taufik pun juga membenarkan bahwa jumlah DPKTb DKI Jakarta mencapai lima persen dari jumlah seluruh pemilih. Namun, dari hasil keterangan yang diungkapkan oleh saksi Prabowo-Hatta pada saat persidangan, mereka sama sekali tidak ada yang menyebutkan adanya upaya untuk mengerahkan massa agar memilih salah satu pasangan capres dan cawapres tertentu.

Sementara itu, terkait keterangan saksi dari dua provinsi lainnya, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah, Taufik menilai, hal tersebut tidak cukup relevan dan signifikan.

Ia mencontohkan, ada salah seorang saksi yang menyebutkan bahwa di wilayahnya terdapat 290 ribu DPKTb. Menurut Taufik, jika hanya melihat angka tersebut, maka akan terkesan jumlah DPKTb cukup besar.

Taufik mengatakan, seharusnya ada perbandingan antara jumlah DPKTb dengan jumlah pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara. Selain itu, lanjut dia, diperlukan perbandingan jumlah suara yang sah dan tidak sah untuk masing-masing TPS. Barulah kemudian diketahui jumlah presentase suara DPKTb di suatu provinsi apakah cukup besar atau tidak.

“Karena kenyataannya angka DPKTb untuk Jatim dan Jateng sangat kecil jumlahnya, presentasenya di bawah 1 persen. Memang kalau kita mendengarkan angka saja misal ada tadi 290 ribu itu besar. Tapi kita tidak bisa melihat angka itu berdiri sendiri,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com