Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Polisi dan TNI yang Diamankan KPK di Bandara Diduga Pemain Lama

Kompas.com - 26/07/2014, 12:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Oknum polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat yang diamankan dalam inspeksi dadakan (sidak) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)-Kepolisian, dan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), diduga merupakan pemain lama. Mereka cukup dikenal dan ditakuti di Bandara Soekarno-Hatta.

"Tiga oknum aparat yang tertangkap adalah pemain lama dann mereka cukup dikenal dan ditakuti di bandara," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto melalui pesan singkat, Sabtu (26/7/2014).

Sidak berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Sejak Jumat (25/7/2014) tengah malam hingga Sabtu dini hari tadi. Sidak dilakukan berkaitan dengan pelayanan kepulangan TKI. Dalam sidak tersebut diamankan 18 orang untuk diperiksa lebih lanjut. Sebanyak dua dari 18 orang yang diamankan tersebut merupakan petugas Kepolisian. Sementara satu orang lainnya adalah anggota TNI Angkatan Darat. Sisanya adalah calo dan preman yang biasa beroperasi di Bandara.

Tim juga mengamankan seorang warga negara asing (WNA) yang diduga sebagai korban pemerasan. Diduga, preman dan calo yang diamankan dalam sidak tersebut bekerja di bawah koordinasi oknum aparat yang ditangkap itu.

Menurut Bambang, kini pihak yang diamankan tersebut masih diperiksa secara intensif dibawah koordinasi Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen (Pol) Suhardi Alius. Seusai sidak, Suhardi mengatakan bahwa pihaknya menduga ada oknum bandara yang ikut bermain. Menurut hasil pemeriksaan sementara, kata Suhardi, petugas kepolisian yang diamankan dalam sidak kali ini mengaku pernah bertugas di Soekarno-Hatta.

"Oleh karena itu, dia punya akses seolah kenal sehingga bisa keluar masuk," ucapnya.

Dia juga menduga ada jaringan yang membawahi oknum tersebut. "Kita akan lacak lagi, kita perkirakan tidak berdiri sendiri. Jaringannya akan kita ungkap sehingga tuntas," ujarnya.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan akan mengusut kemungkinan adanya keterlibatan oknum Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dalam pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia. Berdasarkan hasil pemantauan KPK sebelum pelaksanaan sidak, ditemukan indikasi keterlibatan aparat bersama-sama dengan oknum BNP2TKI, porter, cleaning service, dan petugas bandara dalam mengarahkan TKI kepada calo/preman untuk proses kepulangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com