Tapi simaklah akhir pidato McCain yang menggetarkan itu, Tuan:
"Saya meminta semua rakyat Amerika ... Saya meminta semua rakyat Amerika yang mendukung saya untuk bergabung dengan saya dan tidak hanya mengucapkan selamat kepadanya, tetapi menawarkan kontribusi kepada presiden kita berikutnya. Kita akan berupaya sungguh-sungguh untuk bersama-sama menemukan kompromi yang diperlukan guna menjembatani perbedaan-perbedaan kita dan membantu memulihkan kemakmuran kita, mempertahankan keamanan kita di dunia yang berbahaya, dan meninggalkan warisan kepada anak-anak dan cucu-cucu kita sebuah negara yang lebih baik dan lebih kuat."
"I urge all Americans ... I urge all Americans who supported me to join me in not just
congratulating him, but offering our next president our good will and earnest effort to find
ways to come together to find the necessary compromises to bridge our differences and help
restore our prosperity, defend our security in a dangerous world, and leave our children and
grandchildren a stronger, better country than we inherited."
***
Tuan, bangunlah Tuan. Orang-orang telah kembali ke rumahnya masing-masing. Berkumpul dengan orang-orang terkasih untuk kembali menghimpun tenaga guna melanjutkan hidup.
Lihatlah, sebagian orang sudah bergegas mandi dan sebentar lagi mereka akan pergi menuju alamat yang dituju. Pedagang pergi ke pasar, petani pergi ke ladang, nelayan pergi ke laut, buruh pergi ke pabrik, karyawan dan birokrat pergi juga ke kantor.
Ayolah tuan, berhentilah bermimpi. Orang hidup memang perlu bermimpi, tapi mimpi yang kelewatan tentu akan merusak kehidupan. Bangunlah. Jika anda masih terus bermimpi, para pengikut anda juga akan turut terus bermimpi.
Mengapa tidak kau sudahi mimpimu, Tuan? Bukankah kita sudah tiba pada batas? Pengumuman tentang berakhirnya pesta dari pemilik panggung, itulah batasnya. Ucapan selamat buat yang menjadi bintang pesta, itulah batasnya. Selebihnya, jika Tuan kurang berkenan atas jalannya pesta, bisa kita perbincangkan dalam suasana persahabatan.
Kita semua pasti sedang berjuang untuk meninggalkan catatan yang baik buat anak dan keturunan kita. Kelak, ketika kita sudah menjadi bagian dari sejarah, catatan mengenai kita akan terbuka lebar untuk dibaca dan dikenang. Dan mereka, anak cucu kita, akan dengan gampang membaca siapa diri kita.
@JodhiY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.