Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron : Tunda Pengumuman Rekapitulasi Sama Saja Bunuh Demokrasi

Kompas.com - 20/07/2014, 20:44 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, menilai permintaan dari kubu calon presiden Prabowo Subianto agar dilakukan penundaan rekapitulasi KPU sama saja dengan membunuh demokrasi. Ia beralasan selama ini masyarakat menantikan pemimpin baru melalui rangkaian proses yang panjang.

"Saat ini rakyat sdh mencapai anti klimaks dan kulminasi atas drama politik yang dilakukan elit politik. Karena itu menunda-nunda rekapitulasi suara oleh KPU dengan dalih apapun merupakan kesengajaan untuk membunuh demokrasi," kata Nusron melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/7/2014).

Nusron menekankan, ulah para elit politik selama ini justru membuat rakyat kehilangan harapan, frustasi dan bisa marah. "Lama-lama rakyat kehilangan kesabaran. Karena itu ga usah main-main lah kepada rakyat," ujar Nusron.

Diingatkan Nusron, seharusnya elite politik itu sensitif dan sadar akan kehendak mayoritas rakyat, tidak usah menggunakan dalih dan argumentasi yang tidak rasional, yang pada ujungnya hanya mendelay dengan sengaja.

"Ujung-ujungnya minta ditunda, agar masih mau coba main-main. Seharusnya sadar diri, bahwa zaman sdh berubah. Akrobasi politik itu sdh tidak dikehendaki rakyat," kata Nusron.


Apalagi, Nusron menambahkan, akrobat dengan menuntut pemilihan ulang di beberapa tempat yang tidak ada dasar UU-nya. "Kalau mau menuntut PSU, apakah sdh sesuai dg UU. UU-nya tidak memperbolehkan tuh."

Lebih jauh, kader Partai Golkar yang dipecat lantaran berbeda sikap politik dengan partainya ini menyebutkan, para elit politik seharusnya menempatkan diri sebagai negarawan dengan sikap legowo dan sadar diri akan konsekuensi sebuah kompetisi.

Nusron menegaskan, jika kalah atau menang dalam demokrasi itu biasa. Lebih baik konsentrasi dengan pilihan.

"Kalau kalah dan di luar pemerintah juga mulia dan terhormat. Memberikan kritis dan konstruktif. Rakyat juga membutuhkan itu. Kok kesannya tidak siap kalah. Katanya almarhum Gus Dur tokoh yang paling ikhlas. Buktikan dan jangan kecewakan Gus Dur dong," tutup Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com