“Sudah sejak awal Partai Demokrat tidak bersemangat dan tidak proaktif membangun koalisi,” kata pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro, Selasa (15/7/2014). Padahal, kata dia, sejumlah kalangan sudah memperkirakan partai ini akan kalah dalam Pemilu Legislatif 2014.
Persoalan hukum yang menjerat sejumlah oknum petinggi Demokrat menjadi alasan utama pamor partai yang melejit pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 ini merosot. “Bahkan (di Pileg 2014) partainya nomor urut sekian setelah Gerindra,” ujarnya.
Keogahan Demokrat, lanjut Siti, juga diperlihatkan ketika konvensi untuk menjaring calon presiden masih berlangsung. Saat itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono seolah membiarkan konvensi berjalan begitu saja.
Ketika hasil konvensi diumumkan pun, tambah Siti, SBY terkesan menyerahkan sepenuhnya kepada para pemenang untuk menentukan sikap politiknya. Apalagi hasil konvensi diumumkan ketika perolehan suara Partai Demokrat di Pemilu Legislatif 2014 tak akan mampu memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri.
Selain itu, kata Siti, SBY pada mulanya untuk menyatakan partainya akan bersikap netral dan tak mendukung salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden. “Memang itu yang menjadi salah satu kesulitan dia karena ia bertindak sebagai ketua umum partai dan presiden pada saat itu,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.