Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Rektor Indonesia Ingatkan Capres-Cawapres untuk Siap Menang dan Siap Kalah

Kompas.com - 14/07/2014, 17:45 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Rektor Indonesia (FRI) meminta kepada dua pasangan calon presiden dan calon presiden, serta tim pemenangan kedua belah pihak untuk bisa menerima hasil Pemilu Presiden yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum tanggal 22 Juli mendatang secara baik. FRI meminta agar kedua capres-cawapres siap untuk menerima kemenangan maupun kekalahan.

"Menyerukan kepada pihak yang menang untuk tidak merayakan kemenangan secara berlebihan, dan menghargai yang kalah. Memohon kepada pihak yang kalah untuk memberikan ucapan selamat kepada capres cawapres terpilih," ujar Ketua Forum Rektor Indonesia Prof Dr Ravik Karsidi, MS, saat menggelar konferensi pers di Hotel Sari Pan Pacifik, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2014).

Ravik mengatakan, suasana politik nasional sekarang ini tengah memanas seiring hasil penghitungan quick count yang dilakukan beberapa lembaga survei sehingga membuat perdebatan di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, proses rekapitulasi yang saat ini sedang berlangsung juga menambah suasana ketegangan politik.

Untuk menciptakan suasana pilpres yang adil, jujur dan damai, FRI menyerukan agar penyelenggara pilpres bisa bersikap netral serta bekerja secara profesional dan cermat untuk menjaga kejujuran dan keadilan dalam penghitungan suara. FRI juga mengajak media massa untuk menjunjung tinggi profesionalitas, netralitas pemberitaan, dan etika jurnalisme untuk menciptakan suasana yang lebih kondusif bagi penegakan demokrasi, ketenteraman, serta ketertiban.

FRI yakin pilpres kali ini akan berlangsung dengan baik dan akan menghasilkan pemerintahan yang kuat dan efektif dalam menjalankan mandat konstitusi.

"Siapa pun yang terpilih menjadi presiden, merupakan kemenangan seluruh rakyat Indonesia," ujar Ravik yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini.

FRI adalah lembaga perhimpunan para pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia. FRI didirikan di Kampus Institut Teknologi Bandung pada 7 November 1998. Saat ini FRI beranggotakan sekitar 3.200 rektor, ketua sekolah tinggi, serta direktur politeknik dan akademi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com