Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI Serukan Hentikan Penayangan "Quick Count" dan "Real Count" di Televisi

Kompas.com - 11/07/2014, 19:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Judhariksawan menilai, penayangan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei oleh beberapa lembaga penyiaran berdampak kurang baik bagi masyarakat. Menurut Judhariksawan, perbedaan hasil hitung cepat yang ditayangkan di televisi menyuguhkan informasi yang menyesatkan bagi masyarakat.

"Lembaga penyiaran tidak pantas menyiarkan hasil yang diperoleh selain dari KPU karena tentu saja info itu menyesatkan masyarakat," ujar Judhariksawan di Gedung KPI, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Judhariksawan mengatakan, hasil hitung cepat yang berbeda di sejumlah lembaga penyiaran itu perlu diuji keabsahannya. Ia menambahkan, lembaga penyiaran menyiarkan data yang akurat untuk masyarakat agar tidak terjadi kebingungan.masyarakat menerima informasi.

Apalagi, kata Judhariksawan, masing-masing kubu telah mengklaim kemenangannya berdasarkan hasil hitung cepat. "Penyiaran quick count dan klaim kemenangan sepihak dari pasangan capres-cawapres serta pemberian ucapan selamat merupakan penyesatan informasi. Masyarakat seakan dipaksa menerima seolah-olah proses pemilu telah selesai dan negeri ini sudah punya presiden baru," ujarnya.

Padahal, imbuh Judhariksawan, hasil pilpres baru diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang. KPI mengimbau lembaga penyiaran untuk tidak menyampaikan muatan siaran yang mengarah pada munculnya konflik di masyarakat yang membela pasangan capres-cawapres tertentu.

Judhariksawan pun mengingatkan bahwa lembaga penyiaran menggunakan frekuensi yang merupakan sumber daya terbatas yang harus digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan publik.

"Lembaga penyiaran harus menekankan itu hasil hitung cepat bukanlah hasil akhir. Kalau ini diartikan hanya sepihak oleh mereka yang tidak bisa menonton secara utuh, ini bisa meresahkan," pungkasnya.

Oleh karena itu, KPI meminta seluruh lembaga penyiaran untuk menghentikan penayangan hasil hitung cepat, real count, pernyataan masing-masing kubu yang mengklaim kemenangan, dan ucapan selamat secara sepihak kepada kedua pasangan capres-cawapres. Hal tersebut, imbuh Judhariksawan, dilakukan demi kepentingan publik yang lebih besar dan menjaga integritas nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com