Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemungutan Suara Selesai, TNI Tetap Siaga

Kompas.com - 10/07/2014, 10:20 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Panglima TNI Jenderal Moeldoko mendampingi Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro meninjau dan memantau Pengamanan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, Rabu (9/7/2014).

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menggelar rapat pemantauan Pilpres 2014 di Markas Komando Daerah Militer Jayakarta. Dalam rapat tersebut turut hadir Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, dan Pangdam Jayakarta Mayjen TNI Mulyono.

Rapat yang dilakukan di Markas Kodam Jaya berlangsung tertutup. Sekitar 30 menit kemudian, Panglima TNI, Menteri Pertahanan, dan ketiga Kepala Staf Angkatan menyempatkan diri bertemu wartawan.

Moeldoko menyatakan, dalam rapat tersebut, dia memperoleh banyak informasi tentang pelaksanaan Pilpres dari seluruh wilayah di Indonesia. Informasi tersebut diperoleh dari laporan satuan bawah di lapangan.

"TNI punya infrastruktur komunikasi yang baik. Saya bisa pantau seluruh Pangkotama, Pangdam, Pangkostrad, Dankormar, Pangkoopsau, dan satuan di bawahnya," ujar Moeldoko seperti dikutip Tribunnews.com.

Berdasarkan laporan tersebut, Panglima TNI menyatakan situasi pemilu di seluruh Indonesia berjalan dengan tertib dan aman. Wilayah padat penduduk dan rawan konflik seperti DKI Jakarta juga terpantau aman dan lancar.

Meski begitu, Panglima TNI masih menetapkan status siaga satu bagi prajurit TNI seluruh Indonesia. Alasannya, prajurit TNI harus tetap waspada melakukan pengamanan Pilpres. Selain personel, Panglima TNI juga meminta seluruh alat utama sistem persenjataan TNI dalam kondisi siaga.

"Dengan status siaga 1, kesiapan kami tetap tinggi," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan, institusinya sudah menyiapkan lebih dari 30.000 personel untuk membantu pengamanan Pilpres di bawah kendali Polri.

"Tentara Nasional Indonesia juga sudah menyiapkan pasukan khusus dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara untuk menghadapi situasi krusial atau konflik," kata Mayjen TNI Fuad Basya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com