Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Exit Poll Luar Negeri Dinilai Tidak Bisa Jadi Representasi Hasil Pemilu

Kompas.com - 06/07/2014, 12:35 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, menilai, exit poll atau teknik pengambilan data dengan menanyakan kepada pemilih setelah keluar dari kotak suara, tidak bermasalah jika dilihat dari metodologi penelitian. Meski begitu, hasil penelitian exit poll di luar negeri tidak bisa menjadi representasi hasil pemilihan di dalam negeri. "Kalau melihat teknik penelitiannya, saya kira tidak ada masalah," ujar Emrus saat dihubungi, Minggu (6/7/2014).

Ia menuturkan, secara metodologi, exit poll merupakan teknik pengumpulan data. Jika ada persoalan, justru hal tersebut tidak penting, karena dianggap sebagai kesalahan metodologinya. Setiap pengumpulan data, menurut Emrus, pasti ada kelebihan dan kekurangan. Tidak mungkin benar 100 persen. "Yang tidak boleh dalam penelitian itu berbohong. Peneliti harus siap untuk diuji. Saya kira tidak ada masalah," kata Emrus.

Menurutnya, sampling responden pada penelitian dengan menggunakan metode exit poll ini, adalah orang-orang terdidik dan cenderung independen atau terlepas dari tekanan. Pemilih di luar negeri biasanya berwawasan lebih luas. Begitu pula dengan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. "Para TKI yang keluar negeri, mereka sudah lebih baik semacam TKI di Indonesia. Wawasannya lebih luas. Mereka lebih banyak berelasi dengan siapapun," ujarnya.

Ia menambahkan, TKI ini relatif terlepas dari tekanan politik karena berada di luar negeri. Mereka pun cenderung lebih rasional ketika menyampaikan ke peneliti, siapa capres yang mereka pilih. "Mereka lebih obyektif. Mereka tidak ada beban psikologis. Karena tidak ada tekanan tetangga atau sebagainya, lebih independen," kata dia.

Emrus meyakini responden di luar negeri memberikan jawaban yg mencerminkan voting behaviour mereka. Terlepas exit poll tersebut representasi di luar negeri, kata Emrus, tidak bisa ditarik kesimpulan bahwa hasilnya akan sama dengan di Indonesia. "Homogenitas di luar negeri dengan Indonesia dari berbagai aspek psikologi, aspek pandangan. Bahwa penelitian di luar hasilnya itu belum bisa dibuat sebagai dugaan kemenangan satu pihak secara keseluruhan," ucapnya.

Karakteristik populasi di luar negeri, tambah Emrus, tidak mencerminkan karakter pemilih di Indonesia. Wawasan, cita-cita, dan perjalanan hidup pemilih di luar negeri dengan pemilih di dalam negeri, bisa jadi berbeda. "Tidak bisa dikatakan hasil di luar (negeri) merupakan representasi pemilu di Indonesia. Kondisi pemilih di luar negeri dan pemilih di dalam negeri, berbeda," kata Emrus.

Terkait aturan peneliti menyebarkan hasil penelitian, menurut dia, hal tersebut di luar metodologi, karena telah memasuki ranah UU. Menurut jadwal, pemilihan di luar negeri telah digelar di sejumlah negara.

Berikut jadwal pemilihan di luar negeri: Jumat (4/7/2014), di Abu Dhabi, Addis Ababa, Alger, Amman, Dhaka, Doha, Dubai, Havana, Jeddah, Khartoum, Kuwait, Kyiv, Manama, Maputo, Moskwa, Muscat, Riyadh (pukul 16.00 waktu setempat), Sana'a, dan Teheran.

Sabtu (5/7/2014) di Abuja, Ankara, Antananarivo, Astana, Baghdad, Baku, Bangkok, Beograd, Berlin, Bern, Bogota, Bratislava, Brussels, Bucharest, Budapest, Buenos Aires, Canbera, Cape Town, Caracas, Colombo, Dakar, Darwin, Davao City, Den Haag, Dili, Frankfurt, Hamburg, Helsinki, Houston, Istanbul.

Selanjutnya Johar Bahru, Kaboul, Kairo, Karachi, Kopenhagen, Kuala Lumpur, Lima, London, serta Los Angeles. Kemudian, Melbourne, Mumbai, Nairobi, New Delhi, New York, Oslo, Ottawa, Panama City, Paramaribo, Praha, Pretoria, Rabat, Riyadh (pukul 03.00 waktu setempat), San Fransisco, Santiago, Sarajevo, Sofia, Songkhla, Stockholm, Suva, Sydney, Tashkent, Toronto, Tripoli, Tunis, Vancouver, Vanimo, Vientienne, Warsawa, Washington DC, Wellington, Wina, Windhoek, dan Zagreb.

Minggu (6/7/2014) di Athena, Beijing, Beirut, Brazillia, BS Begawan, Chicago, Damascus, Dar Es Salam, Guangzhou, Hanoi, Harare, Ho Chi Minh, Hongkong, Islamabad, Kota Kinabalu, Kuching, Lisabon, Madrid, Manila, Marseille, Mexico City, Noumea, Osaka, Paris, Penang, Perth, Phnom Penh, Port Moresby, Pyong Yang, Quito, Roma, Seoul, Shanghai, Singapura, Taiwan, Tokyo, Vatican, dan Yangon. Penghitungan suara akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014, bertepatan dengan pemungutan suara di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas dan AHY Hadir

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas dan AHY Hadir

Nasional
Momen Jokowi Nge-vlog Sambil Cicipi Mie Pedas di Semarang

Momen Jokowi Nge-vlog Sambil Cicipi Mie Pedas di Semarang

Nasional
Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Nasional
Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com