Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui SBY, Prabowo Didoakan agar Niatnya Jadi Presiden Terkabul

Kompas.com - 04/07/2014, 22:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com
 — Calon presiden Prabowo Subianto menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas. Dalam pertemuan itu, SBY mendoakan agar niat Prabowo menjadi presiden RI terkabul.

"Saya mendengar dengan saksama tadi niat Bapak baik untuk datang pada malam hari ini, semoga Allah memberikan ridho-Nya. Allah tentu mendengar niat baik dari siapa pun. Semoga Allah kabulkan niat baik Bapak-bapak sekalian," kata SBY seusai pertemuan di kediamannya, Jumat (4/7/2014).

Dalam pertemuan itu, SBY juga mengakui dirinya menyimak seluruh rangkaian kampanye yang dilakukan oleh Prabowo. SBY mengaku dirinya senang dengan janji dan komitmen Prabowo untuk melanjutkan program yang selama ini dilakukan oleh pemerintahan SBY.

"Saya menyimak komitmen Bapak melanjutkan, bakal meningkatkan program-program pemerintah yang saya pimpin. Kalau Bapak lanjutkan dan tingkatkan, kami akan sangat senang," sebut SBY.

SBY menyebut rakyat hingga kini masih banyak yang berpesan kepada dirinya agar program yang dilakukan pada pemerintahannya tetap dilanjutkan oleh presiden berikutnya. SBY menekankan, jika Prabowo menjadi presiden, maka hal-hal yang belum diselesaikan oleh SBY dapat dituntaskan oleh Prabowo.

"Saya juga berharap jika Bapak ditakdirkan memimpin negeri ini, yang belum baik bisa ditingkatkan. Banyak yang kita capai, tetapi tidak sedikit yang sudah kita rampungkan. Jadi, memperbaiki hal-hal yang belum baik," papar SBY.

Dalam kesempatan itu, SBY menyebut lima nasihatnya jika Prabowo menjadi presiden (baca: Ini Nasihat SBY jika Prabowo Menjadi Presiden). Prabowo ketika itu didampingi oleh calon wakil presiden Hatta Rajasa serta para petinggi lain dari partai koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com