Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harian "The Jakarta Post" Nyatakan Dukung Jokowi

Kompas.com - 04/07/2014, 10:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harian The Jakarta Post menyatakan sikap resminya untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014. Sikap itu diambil setelah dilakukan diskusi panjang bersama internal redaksi senior Jakarta Post.

Dalam editorialnya yang diberi judul "Endorsing Jokowi", Jumat (4/7/2014), The Jakarta Post menyebut pasangan Jokowi-Kalla merupakan pasangan yang paling memiliki kesamaan visi dengan media tersebut. Selama ini, media berbahasa Inggris itu selalu fokus pada isu mengenai pluralisme, hak asasi manusia, dan reformasi.

Berdasarkan catatan Kompas.com, dukungan kepada calon presiden secara resmi baru pertama kali dilakukan oleh media di Indonesia. Walau begitu, pernyataan dukungan semacam lazim dilakukan oleh media-media di beberapa negara lain.

Dalam tajuk rencana tersebut, The Jakarta Post menyebutkan, walau akan tetap berusaha obyektif dalam setiap pemberitaannya, jurnalisme yang dianut selalu didasarkan pada keyakinan akan kebenaran moral, sehingga pilihan harus diambil.

"Orang-orang yang baik tidak bisa diam saja tanpa berbuat apa-apa. Bersuaralah ketika ketidakadilan terjadi, dan berdirilah secara tegak menolak gelombang kekuatan yang tidak baik," demikian ditulis.

The Jakarta Post mencontohkan situasi serupa di Rusia tahun 1996 saat terjadi pemilihan antara Presiden petahana Boris Yeltsin melawan Gennady Zyuganov yang mewakili kekuatan lama Partai Komunis. "Itu adalah pilihan moral antara harapan melawan kekuatan masa lalu. Dan mereka memilih harapan."

Selama 31 tahun sejak berdirinya, The Jakarta Post tidak pernah memberi dukungan resmi terhadap kandidat atau partai dalam Pemilu. "Namun pada Pemilu yang spesial ini, kami terpanggil secara moral untuk tidak diam saja. Kami tidak mengarahkan dukungan ini menggoyang pilihan orang lain. Namun kami tidak bisa sekedar berdiri di luar pagar ketika pilihan lainnya terlalu riskan untuk dipertimbangkan."

Dalam tajuk rencananya, The Jakarta Post juga menyatakan kebingungannya terhadap memudarnya ingatan bangsa terkait pelanggaran tindak pidana terkait hak asasi manusia. Ada satu calon yang telah mengakui melakukan penculikan terhadap aktivis HAM. Hal ini terlepas apakah pelanggaran ini dilakukan atas perintah atasan atau kehendaknya sendiri.

"(Calon ini) tidak memiliki tempat di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia."

The Jakarta Post juga menyebut satu calon presiden telah tegas menolak bagi-bagi kekuasaan dan bisnis, sementara calon lainnya lekat kaitannya dengan politik transaksional ala Orde Baru yang mengkhianati semangat reformasi.

"Ada satu kandidat yang menawarkan gebrakan dari masa lalu, sementara kandidat lainnya meromantisasikan era Soeharto."

Harian ini juga menyebut bahwa jarang ada pemilu yang pilihannya sangat definitif.

"Sebelumnya, tak pernah ada kandidat yang mengisi seluruh kotak pada daftar checklist negatif. Oleh karena itu, kami tidak bisa berdiam diri saja."

"Maka itu, the Post merasa terpanggil mendeklarasikan dukungannya secara terbuka kepada kandidat Joko "Jokowi" Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada Pemilu 9 Juli."

Dukungan ini diyakini benar secara moral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com