Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tudingan PDI-P Usung Kader PKI Lecehkan TNI dan BIN"

Kompas.com - 04/07/2014, 05:02 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tim Pemenangan Nasional Jokowi-JK, Andi Widjajanto, menilai, pemberitaan TV One tentang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengusung ideologi komunisme tak hanya fitnah bagi partai ini, tetapi juga secara tak langsung melecehkan kinerja TNI dan intelijen.

"Tuduhan tanpa dasar bahwa PDI Perjuangan dan Joko Widodo mengusung ideologi komunisme dan merupakan bagian dari organisasi PKI pada dasarnya merupakan pelecehan terhadap kinerja komunitas intelijen nasional yang ditopang oleh struktur teritorial TNI AD dalam menghilangkan ideologi komunisme dan organisasi PKI dari bumi Indonesia," kata Andi, melalui siaran pers, Kamis (2/7/2014).

Menurut Andi, TNI dan BIN juga harus mengambil sikap atas pemberitaan itu. Dengan demikian, kata dia, masyarakat tidak akan salah paham dengan berita tersebut. "Tuduhan ini harus segera diklarifikasi oleh BIN dan TNI dengan menunjukkan ke masyarakat bukti konkret keberhasilan mereka dalam menjaga ideologi Pancasila dari ancaman komunisme," ujar pakar ilmu pertahanan dan intelijen dari Universitas Indonesia itu.

Andi juga menegaskan, Jokowi dan PDI Perjuangan hanya mengusung satu ideologi dalam perjuangannya, yaitu ideologi Pancasila dalam wujud prinsip Trisakti untuk menciptakan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Menurut dia, pemberitaan TV One itu murni serangan untuk pasangan Jokowi-Kalla menjelang pelaksanaan pemilu presiden.

Sebelumnya, tayangan Kabar Pemilu TV One menuai protes dari puluhan orang yang tergabung dalam organisasi sayap PDI-P, Kamis dini hari. Mereka mendatangi kantor TV One di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Massa menuntut TV One bertanggung jawab, melakukan klarifikasi, dan menghentikan tayangan yang menyebutkan PDI-P diisi oleh kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Aksi puluhan massa yang mendapat pengawalan kepolisian itu berlangsung damai. Massa membubarkan diri setelah aspirasi mereka mendapat tanggapan dari pihak TV One.

Tayangan yang sama menyulut aksi pula di Yogyakarta pada Rabu (2/7/2014) malam. Bila di Jakarta berlangsung damai, aksi di Yogyakarta sempat diwarnai isu penyegelan. Selain itu, ada pula aksi corat-coret di kantor biro TV One di Yogyakarta itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com