Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pidana Pemilu, Bawaslu Bantah Limpahkan Kasus "Obor Rakyat" ke Polisi

Kompas.com - 25/06/2014, 20:58 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nelson Simanjuntak, membantah anggapan bahwa Bawaslu melimpahkan kasus tabloid Obor Rakyat kepada pihak kepolisian. Menurut Nelson, kasus Obor Rakyat bukan termasuk tindak pidana pemilu.

Namun, karena berpotensi menimbulkan gangguan, Nelson menyurati kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

"Yang kami sampaikan pada polisi bukan limpahan kasus. Hanya penyampaian info bahwa ini berpotensi menimbulkan gangguan," ujar Nelson di Bawaslu, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Ia menyebutkan, sebelum ada laporan tentang Obor Rakyat, Bawaslu sudah melakukan kajian. Setelah dikaji, tidak ada tindak pidana pemilu di dalamnya. Ketika mengurus kasus ini, Bawaslu tidak mengenali siapa Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono, yang kemudian diketahui juga berprofesi sebagai asisten Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi, Velix Wanggai.

Meski begitu, hal tersebut tidak cukup dikaitkan sebagai perbuatan pelanggaran pemilu. Nelson juga mengatakan, walaupun penerbitan dan penyebaran tabloid Obor Rakyat dekat dengan pemilu dan obyek yang ditujukan tersebut adalah capres atau cawapres, Bawaslu menetapkan perbuatan itu tidak berkaitan dengan pemilu.

Namun, karena berpotensi menimbulkan gangguan di masyarakat, Bawaslu menyurati kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

"Supaya Polri tidak ragu-ragu. Karena, kalau masih berpikir itu adalah tindakan pelanggaran pemilu, secara formil memang harus ke Bawaslu. Tetapi, karena kita katakan itu bukan tindakan pelanggaran pemilu, sementara berpotensi gangguan, maka pihak yang merasa dirugikan itu melapor pada Polri," kata Nelson.

Bahkan, tambah Nelson, dewan pers pun mengatakan itu bukan karya jurnalistik. Menurut dia, jika ingin melihat sesuatu yang lebih substansial, maka kasus Obor Rakyat dapat dikategorikan sebagai peredaran barang percetakan yang berpotensi menimbulkan gangguan.

Sebelumnya, tim hukum calon presiden Joko Widodo telah melaporkan Pemred Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, ke Mabes Polri. Namun, Setiyardi menyatakan akan terus menerbitkan tabloid tersebut karena mendapat sambutan baik dari masyarakat.

Sejauh ini, Setiyardi telah menerbitkan tiga edisi Obor Rakyat, yakni yang mengangkat headline "Capres Boneka", "1001 Topeng Pencitraan", dan "Periksa! DNA Jokowi, Iriana, dan Si Sulung". Seluruh isinya menyudutkan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com