Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Prabowo-Hatta Usulkan Aturan Pejabat Buktikan Harta

Kompas.com - 16/06/2014, 13:27 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


PONTIANAK, KOMPAS.com
 — Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Mahfud MD, mengatakan, pihaknya akan menawarkan aturan pembuktian terbalik bagi pejabat jika Prabowo-Hatta terpilih. Aturan tersebut, kata dia, bisa menekan tingginya angka korupsi di Indonesia.

"Siapa pun yang menjabat, kekayaannya melebihi yang seharusnya dia peroleh, dianggap korupsi sampai dia bisa membuktikan bahwa hartanya sah," ujar Mahfud di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (16/6/2014).

Dia menjelaskan, dalam aturan itu, apabila pejabat yang bersangkutan tidak dapat membuktikan harta kekayaannya sah, dia dihukum. Menurut dia, aturan ini mudah diberlakukan jika dipimpin oleh struktur pemerintahan yang bersih.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menambahkan, aturan yang berlaku pada saat ini adalah pembuktian harta kekayaan pejabat dilakukan oleh jaksa. Dengan kata lain, kata dia, harta pejabat dianggap sah selama jaksa belum membuktikan bahwa harta tersebut hasil korupsi.

Menurut Mahfud, aturan yang berlaku saat ini mengandung kelemahan. Kadangkala, ujar dia, penggeledahan yang dilakukan jaksa sebagai proses pembuktian, bukti sudah diselamatkan oleh tersangka untuk menghapus jejak-jejak korupsinya.

"Misalnya, ruang penyimpanan dokumennya dibakar. Jadi kan enggak ada buktinya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com