Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo ke JK: Tanyakan Langsung Saja ke Atasan Saya!

Kompas.com - 09/06/2014, 21:56 WIB
Indra Akuntono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden dengan nomor urut satu, Prabowo Subianto, bernada cukup tinggi soal pertanyaan calon wakil presiden nomor urut dua, Jusuf Kalla, yang menanyakan masalah komitmen penegakan hak asasi manusia (HAM). Prabowo pun sempat menyela pertanyaan Jusuf Kalla yang menurutnya kurang tepat saat menyebutkan bahwa semua pelanggar HAM adalah orang yang membawa bom.

"Saya tidak bicara semua, tapi ada," sela Prabowo saat JK menjabarkan pertanyaan lanjutannya atas jawaban Prabowo soal perlindungan HAM dalam acara Debat Kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Setelah ditengahi oleh moderator, Zainal Arifin Mochtar, yang merupakan Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitias Gadjah Mada, JK pun melanjutkan pertanyannya kepada Prabowo. Dia ingin menegaskan maksud Prabowo soal penilaian dugaan kasus masa lampau yang disebutnya tergantung penilaian dari atasan mantan Panglima Komando Startegi Angkatan Darat itu.

"Pertanyaan terserah penilaian atasan Bapak begitu kan tadi? Lalu bagaimana penilaian Bapak masa lalu itu terhadap Anda?" tanya JK.

"Kepada Bapak JK, kami ini bertanggung jawab pada atasan kami. Kalau Bapak ingin tanya, tanyalah atasan saya waktu itu," kata Prabowo tanpa melanjutkan lagi penjelasannya.

Pencalonan Prabowo sebagai presiden selama ini kerap dikaitkan dengan kasus dugaan pelanggaran HAM berat seperti kasus penculikan aktivis 1997-1998. Namun, berulang kali kubu Prabowo menyatakan bahwa Prabowo telah menyelamatkan dan mengembalikan para aktivis yang diculik pada masa itu. Dua orang aktivis, yakni Desmond J Mahesa dan Pius Lustrilanang, bahkan bergabung dengan Partai Gerindra.

Namun, belakangan muncul beredar di media sosial adanya dokumen yang disebut sebagai hasil sidang Dewan Kehormatan Perwira yang menyatakan Prabowo bersalah dalam kasus penculikan aktivis. Prabowo pun akhirnya direkomendasikan diberhentikan dari prajurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com