Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Pengerahan Aparat Jelang Pilpres, Tamparan bagi Presiden

Kompas.com - 05/06/2014, 11:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah menilai, kasus pendataan sekaligus pengarahan untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden dari petugas babinsa kepada warga merupakan tamparan keras bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, Presiden SBY berkali-kali mengingatkan agar aparat TNI/Polri bersikap netral.

"Peristiwa tersebut adalah tamparan hebat bagi wajah Presiden SBY karena baru beberapa hari lalu beliau memberikan peringatan kepada perwira-perwira TNI/Polri aktif untuk tidak terlibat dalam dukung-mendukung pasangan capres," ujar Basarah di Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Sebagai Panglima tertinggi TNI, Presiden SBY diminta wajib menindaklanjuti laporan ini. Basarah bahkan mendesak perlunya dibentuk Dewan Kehormatan Militer untuk menyelidiki kasus penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan oleh oknum-oknum TNI.

"Langkah proaktif Presiden SBY sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan keamanan jalannya proses pemilu presiden tanggal 9 Juli yang akan datang. Sebab, sangat mungkin jika kasus tersebut telah didesain untuk menggerakkan TNI mendukung Prabowo-Hatta secara masif dan terstruktur ke seluruh wilayah," ucap anggota Komisi III DPR itu.

Selain mendesak sikap lanjutan dari Presiden SBY, Basarah juga meminta fenomena pengerahan babinsa yang berada di bawah binaan Koramil itu menjadi perhatian serius Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum, dan Polri.

"Laporan tersebut jika tidak ditindaklanjuti akan membahayakan proses pemilihan presiden yang sedang berlangsung. Karena jika berada dalam situasi tekanan aparat militer seperti itu, rakyat kebanyakan, apalagi yang di desa-desa, pasti akan takut dan tidak berani memilih Jokowi-JK," imbuh Basarah.

Seperti diberitakan, menjelang pemilu presiden, warga di kawasan Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku bintara pembina desa (babinsa).

Masalahnya, dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Presiden sempat menunjukkan kemarahannya di hadapan 200 perwira tinggi TNI/Polri dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan, Senin (2/6/2014). Presiden menyebut, ada jenderal aktif yang tidak netral dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com