Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunjuk Mahfud Jadi Ketua Timses, Prabowo-Hatta Ingin Pecah Suara Nahdliyin

Kompas.com - 21/05/2014, 09:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo menilai, langkah pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajassa menunjuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menjadi ketua tim sukses pemenangannya merupakan strategi cerdas. Menurutnya, pilihan Prabowo-Hatta terhadap Mahfud upaya untuk menggaet dan memecah suara kalangan Nahdlatul Ulama. Mahfud merupakan salah satu tokoh NU yang dianggap berpengaruh.

Sebelumnya, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendaulat Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Prawansa sebagai juru bicara.

"Penunjukan Mahfud sebagai timses Prabowo-Hatta merupakan tindakan cerdas untuk membelah suara Nahdliyin," kata Ari kepada Kompas.com, Rabu (21/5/2014).

Akan tetapi, lanjut Ari, Prabowo-Hatta harus mampu mengantisipasi isu miring yang berkembang di balik bergabungnya Mahfud yang disebut sakit hati Mahfud karena batal dipilih Jokowi sebagai bakal cawapresnya.  

"Isu-isu miring bahwa Mahfud kecewa harus dicounter juga secara cerdas, karena jika tidak akan menjadi bumerang bagi Mahfud sendiri dan pasangan Prabowo-Hatta," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah menunjuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD untuk menjadi ketua tim suksesnya.

"Ketua tim pemenangan kami, Bapak Profesor Mahfud MD. Dengan pengalaman dan jaringan beliau yang sangat luas, saya kira akan memperkuat tim kami," kata Prabowo, seusai mendaftarkan diri bersama Hatta Rajasa di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com