Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Bakrie: Alhamdulillah, Saya Cukup Populer

Kompas.com - 14/05/2014, 16:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan hanya membahas masalah kenegaraan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Rabu (14/5/2014). Dia membantah pertemuannya dengan SBY tersebut adalah sebagai salah satu cara untuk membentuk koalisi dengan partai pimpinan SBY, Partai Demokrat.

"Kami membahas prinsip bahwa kita bertanggung jawab pada Indonesia ke depan. Kalau mengenai masalah itu, saya kaget sekali dikatakan kalau saya ke sini, lalu dapat berita. Ke Prabowo dapat berita, ke Jokowi dapat berita. Alhamdulillah bahwa Allah bilang Anda cukup populer," ujar Aburizal dalam jumpa pers, Rabu siang.

Menurut Aburizal, dalam pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono hari ini, ia menjelaskan soal perolehan kursi Partai Golkar dari pemilihan legislatif lalu yang mencapai 91 kursi. Selain itu, Aburizal juga sempat bercerita soal komunikasi politik yang dibangunnya selama ini dengan berbagai tokoh.

"Mudah-mudahan, saya sampaikan ke Presiden, Partai Golkar akan siap untuk berkompetisi, siap berkoalisi dengan partai-partai yang ada. Kepada beliau juga kami mengatakan, kami bertanggung jawab. Saya sebagai bekas menteri bertanggung jawab pada Indonesia ke depan yang lebih baik, lebih mandiri. Itulah satu tujuan kami menghadap Presiden," katanya.

Hingga saat ini, baru terbentuk dua poros koalisi, yakni pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Demokrat berencana mengusung Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden.

Adapun Golkar tengah menjajaki koalisi mendukung Jokowi. Cawapres bagi Jokowi belum diputuskan. Di sisi lain, Partai Golkar juga belum menentukan arah koalisinya. Aburizal sudah bertemu dengan sejumlah tokoh, mulai dari Prabowo Subianto dan Jokowi, tetapi belum juga ada kesepakatan koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Putusan Sela Gazalba, Kejagung: Perkara Belum Inkrah, Lihat Perkembangannya

Soal Putusan Sela Gazalba, Kejagung: Perkara Belum Inkrah, Lihat Perkembangannya

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, 24 WNI Diamankan Polisi Arab Saudi

Berhaji Tanpa Visa Haji, 24 WNI Diamankan Polisi Arab Saudi

Nasional
Enggan Beberkan Motif Anggota Densus Kuntit Jampidsus, Kejagung: Intinya Itu Terjadi

Enggan Beberkan Motif Anggota Densus Kuntit Jampidsus, Kejagung: Intinya Itu Terjadi

Nasional
Pengusaha RBS Pernah Jadi Saksi Kasus Timah, Akan Jadi Tersangka?

Pengusaha RBS Pernah Jadi Saksi Kasus Timah, Akan Jadi Tersangka?

Nasional
Tolak Konsep Panti Jompo, Risma: Tidak Sesuai Budaya Kita

Tolak Konsep Panti Jompo, Risma: Tidak Sesuai Budaya Kita

Nasional
MNEK 2025 Bali, TNI AL Akan Ajak Negara Peserta Lakukan Penghormatan ke KRI Nanggala

MNEK 2025 Bali, TNI AL Akan Ajak Negara Peserta Lakukan Penghormatan ke KRI Nanggala

Nasional
Draf RUU TNI: Prajurit Bisa Duduki Jabatan Sipil Sesuai Kebijakan Presiden

Draf RUU TNI: Prajurit Bisa Duduki Jabatan Sipil Sesuai Kebijakan Presiden

Nasional
Biduan Nayunda Minta SYL Bayar Cicilan Apartemennya, Diberi Pakai Uang Pribadi

Biduan Nayunda Minta SYL Bayar Cicilan Apartemennya, Diberi Pakai Uang Pribadi

Nasional
Draf RUU TNI: Pensiun Perwira 60 Tahun, Khusus Jabatan Fungsional Bisa sampai 65 Tahun

Draf RUU TNI: Pensiun Perwira 60 Tahun, Khusus Jabatan Fungsional Bisa sampai 65 Tahun

Nasional
Survei PPI: Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Paling Kuat di Pilkada Jateng

Survei PPI: Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Paling Kuat di Pilkada Jateng

Nasional
SYL Beli Parfum Rp 5 Juta, Bayar Pakai ATM Biro Umum Kementan

SYL Beli Parfum Rp 5 Juta, Bayar Pakai ATM Biro Umum Kementan

Nasional
Demokrat Tuding Suara PAN Meroket di Kalsel, Ricuh soal Saksi Pecah di MK

Demokrat Tuding Suara PAN Meroket di Kalsel, Ricuh soal Saksi Pecah di MK

Nasional
TNI AL Ajak 56 Negara Latihan Non-perang di Perairan Bali

TNI AL Ajak 56 Negara Latihan Non-perang di Perairan Bali

Nasional
Taksi Terbang Sudah Tiba di IKN, Diuji coba Juli Mendatang

Taksi Terbang Sudah Tiba di IKN, Diuji coba Juli Mendatang

Nasional
Bamsoet Akan Rekomendasikan MPR 2024-2029 Kembali Kaji Amandemen UUD 1945

Bamsoet Akan Rekomendasikan MPR 2024-2029 Kembali Kaji Amandemen UUD 1945

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com