Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Banyak Ajukan Gugatan Pemilu di Aceh dan Papua

Kompas.com - 12/05/2014, 00:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala Badan Advokasi Partai Golkar Rudi Alfonso mengatakan, Golkar akan menyerahkan gugatan perkara pemilu legislatif ke Mahkamah Konstitusi, Senin (12/5/2014).

Daftar gugatan yang masuk ke Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menyatakan, Provinsi Aceh dan Provinsi Papua yang paling banyak mengajukan gugatan.

"Paling banyak perkara dari Aceh dan Papua. Terutama Papua, ini aneh sekali (sistemnya)," ujar Rudi saat ditemui di DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (11/5/2014).

Rudi menyebut, ada 8 gugatan perkara yang diajukan oleh Provinsi Papua, 1 gugatan dari Provinsi Papua Barat, dan 4 gugatan dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Ia menyatakan, sistem pemilu noken yang diterapkan di Papua rawan menimbulkan perkara. Dalam sistem noken, kepala suku mewakili warganya untuk memberikan suara pada caleg terpilih.

Misalnya, Rudi mencontohkan, kepala suku dan warga berembuk bersama untuk memilih calon A. Lalu sang kepala suku akan mencoblos surat suara yang ada di tempat pemungutan suara untuk calon A.

"Ini aneh bisa 100 persen DPT (daftar pemilih tetap) itu memberi suara semua padahal kan hampir di seluruh indonesia tidak ada yang 100 persen," katanya heran.

Rudi menyayangkan sikap Mahkamah Konstitusi yang mengakomodasi sistem pemilihan tersebut karena dianggap sebagai tradisi pemilu di sana. Jika hal ini terus dianggap sah, kata Rudi, perkara di Papua akan terus berlanjut dalam pemilu berikutnya.

Rudi mengatakan, saat ini beberapa caleg dari Papua yang merasa dirugikan atas hasil pemilu legislatif kemarin bentrok pendapat. Bahkan, kepala suku mereka pun dibawa serta untuk memperkuat gugatan.

"Mereka datang dengan datanya masing-masing yang memang benar semua. Jadi kita tidak tahu mana yang benar," ujar Rudi.

Sementara itu, Rudi mengatakan, pengamanan pemilu di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam lemah. Ruddy menduga hal itu menyebabkan suara di tingkat TPS mudah direkayasa.

"Kondisi pengamanan di sana berbeda dengan di sini. Di sana yang mengawasi bukan KPU (Komisi Pemilihan Umum) namanya, tapi KIP (Komisi Independen Pemilihan)," ujar Rudi. "Saya belum kaji ini secara mendalam, tapi tidak ada yang DPR RI. Rata-rata DPRD," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com