Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poros Demokrat Sulit Terbentuk, Hanya Prabowo-Jokowi yang Bertarung

Kompas.com - 07/05/2014, 12:50 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, menilai Partai Demokrat akan sulit membentuk poros sendiri dalam pertarungan Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, tidak ada tokoh dari Partai Demokrat yang memiliki elektabilitas lebih tinggi dari bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, maupun bakal capres PDI Perjuangan, Joko Widodo.

"Siapa yang mau 'dijual'? Tidak ada satu survei pun yang memberi angka tinggi kepada 11 peserta konvensi," ujar Indria saat dihubungi, Rabu (7/5/2014).

Indria mengatakan, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat tersebut belum bisa berada pada level pencalonan presiden, tetapi berada di level anggota kabinet. Menurut Indria, ada beberapa orang dari peserta konvensi yang layak dirangkul masuk kabinet karena memiliki kemampuan dan kinerja yang jelas.

Untuk saat ini, ia menilai pertarungan pilpres hanya akan menjadi milik Prabowo dan Jokowi. Namun, Prabowo hingga saat ini masih kesulitan merangkul partai lain untuk berkoalisi. Gerindra memang tengah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Golongan Karya. Namun, penjajakan tersebut disinyalir terjadi karena keduanya sama-sama sulit mencari kawan untuk diajak berkoalisi. Itu terbukti dari belum adanya keputusan dari partai-partai menengah untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra maupun Golkar.

Indria menyebutkan, Partai Persatuan Pembangunan hingga kini belum memutuskan ke mana akan berkoalisi meski Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sudah memberi dukungan kepada Prabowo. Partai Keadilan Sejahtera juga dinilai kembali pasif dalam pemberitaan arah koalisinya. Adapun Partai Amanat Nasional juga dianggap tidak mempunyai figur yang memiliki elektabilitas tinggi sehingga belum bisa menentukan arah koalisi.

Sementara itu, kata Indria, Partai Kebangkitan Bangsa sudah semakin dekat untuk berkoalisi dengan PDI-P. Itu terlihat saat kader dari PKB mendampingi Jokowi saat melakukan kunjungan ke pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hingga saat ini, Indria menganggap Jokowi dan PDI-P lebih aman dalam membangun koalisi. Pergerakan Jokowi dalam mencari dukungan dinilai efektif untuk merangkul partai politik.

"Mungkin orang menganggap PDI-P yang bakal menjadi magnet dalam kompetisi capres mendatang itu. Dimulai Surya Paloh (Partai Nasdem), kemudian PKB itu," ujar Indria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com