Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SOKSI Minta Golkar Konsisten Dukung Ical sebagai Capres

Kompas.com - 02/05/2014, 15:51 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Seluruh kader Partai Golkar diminta konsisten menjalankan amanat partai untuk mendukung Aburizal Bakrie alias Ical sebagai bakal calon presiden. Konsistensi dukungan itu harus tetap ditunjukkan sampai ada perubahan yang diambil melalui mekanisme internal.

"Bagi kami, konsistensi dalam berpolitik merupakan bagian penting yang harus dipertahankan oleh siapapun. Kita berorganisasi harus berpatokan pada keputusan bersama," kata Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin, saat memberikan pernyataan pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Sebagai salah satu organisasi pendiri Golkar, kata Ade, Soksi tetap konsisten mendukung Ical sebagai bakal capres. Langkah tersebut merujuk hasil Rapat Pimpinan Nasional Soksi dalam tiga tahun terakhir yang tetap berkeputusan mendukung Ical sebagai bakal capres Golkar.

"Semboyan kami maju terus pantang mundur. Kami akan terus mendukung beliau (Ical), sampai organisasi mengambil kebijakan tertentu secara bersama," ucapnya.

Saat ditanya kecilnya peluang Ical menang dalam pilpres jika melihat hasil survei, Ade tak mempermasalahkannya. Ia yakin langkah yang diambil untuk mendukung Ical telah tepat dan peluang menang masih tetap terjaga.

"Semua pasti akan memilih momentum kemenangan. Kalau organisasi (Golkar) lain berubah, kita tetap konsisten," tandasnya.

Pencapresan Ical terus digoyang oleh internal partainya. Penyebabnya, elektabilitas Ical yang tak juga bisa menyaingi bakal capres dari partai lain seperti Joko Widodo atau Prabowo Subianto.

Penolakan semakin kencang saat para tokoh senior Golkar, Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, dan Luhut Panjaitan menyatakan siap menjadi calon wakil presiden. Luhut bahkan menyatakan dukungannya kepada bakal capres PDI-P, Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com