Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Bayangan, Calon Wakil Presiden

Kompas.com - 25/04/2014, 07:50 WIB

Sejauh ini, ada beberapa nama yang disebutkan, seperti Jusuf Kalla, Mahfud MD, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luhut B Panjaitan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Jokowi, beberapa kali, menyatakan, nama calon wapres itu sudah mengerucut. Tinggal dikomunikasikan dengan partai pendukung koalisi, yang mungkin saja bertambah.

Gerindra tidak cukup hanya menggandeng PPP, jika bisa berkoalisi kembali, untuk mengusung Prabowo. Perlu satu partai lagi untuk bergabung. Misalnya, PKS yang bergabung, partai bercirikan warna putih-hitam itu sudah memiliki calon presiden, yang bisa saja menjadi calon wapres, yakni Presiden PKS Anis Matta, mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Namun, Prabowo tak mungkin disertai dua calon wapres.

Partai Golkar kemungkinan besar cukup menggandeng Partai Hanura untuk dapat mencalonkan Aburizal sebagai presiden. Siapa calon wapresnya? Wiranto yang sudah dua kali ikut dalam pemilu presiden, atau Hary Tanoe? Pilihan calon wapres akan menentukan raihan suara pasangan, sekalipun masih ada pertanyaan besar, apakah Partai Hanura akan mendukung Aburizal?

Koalisi partai berbasis massa Islam akan sulit terbentuk, apalagi jika pada Minggu, 27 April mendatang, Yudhoyono memastikan nasib konvensi Partai Demokrat. Jika Partai Demokrat tetap mengambil kesempatan mencalonkan presiden/wapres, ia bisa menggandeng PAN dan PKB, melanjutkan Koalisi Indonesia Bersatu. Bisa saja Mahfud dicalonkan sebagai presiden, digandengkan dengan calon wapres dari Partai Demokrat yang diambil dari peserta konvensi atau Hatta Radjasa, yang selama ini diunggulkan PAN.

Pasangan calon presiden dan wapres dari koalisi ini bisa menjadi kuda hitam di antara tajamnya persaingan antara Jokowi dan Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Beyo'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Beyo"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com