Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Tangan Mewah Rp 1 Miliar Dibeli Jenderal Moeldoko Rp 5 Juta

Kompas.com - 23/04/2014, 11:58 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui, jam tangan yang dikenakannya bermerek Richard Mille. Ia mengatakan, jam tangan tersebut sangat mahal, tetapi ia membelinya dengan harga jauh lebih murah.

Menurut Moeldoko, di pasaran, harga tipe jam tangan yang dikenakannya mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

Saat konferensi pers pelaksanaan Sidang Phipindo (Filipina-Indonesia) Military Corporation di Hotel Borobudur, Moeldoko dengan bergurau akan melepaskan jam tangan tersebut jika ada yang berani membelinya Rp 5 juta.

"Sebuah jam yang dijual di pasaran harganya yang asli Rp 1 miliar lebih, tetapi saya bisa membeli Rp 5 juta," ujar Moeldoko, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengaku memiliki alasan mengapa ia mengenakan jam tangan mahal. Menurut Moeldoko, jam tangan tersebut melambangkan inovasi. Dengan mengenakannya, Moeldoko selalu teringat inovasi.

"Kenapa saya pakai ini? Setelah saya baca komentar-komentar itu ada sedikit perbedaan persepsi. Kenapa saya membeli jam ini? Dengerin dulu. Ini pelajaran bagi kita karena jam ini adalah jam yang sangat mahal, tetapi dijual sangat murah. Kenapa saya beli? karena ketika saya melihat jam ini, yang ada dalam pikiran saya adalah innovation, innovation. Inovasi dan inovasi," ujar pria asal Kediri, Jawa Timur, itu.

Ia tidak menjelaskan lebih lanjut dari mana mendapatkan jam tangan tersebut, apakah jam tangan asli yang dibelinya dengan harga jauh lebih murah, atau jam tangan asli tetapi palsu yang banyak beredar di masyarakat?

Jam tangan Moeldoko disorot media Singapura pada awal pekan ini karena nilainya yang dianggap fantastis. Bahkan, Moeldoko disebut memiliki lebih dari satu jam mewah. 

Moeldoko menjadi figur yang diperbincangkan sejak artikel kontroversial di Strait Times yang menyebut Panglima TNI itu meminta maaf kepada Pemerintah Singapura terkait penamaan kapal perang Usman-Harun. Namun, Moeldoko membantah hal tersebut dan menyebut bahwa media itu salah kutip. Ia mengaku meminta maaf kepada Singapura karena tidak bisa memenuhi permintaan agar tidak menggunakan nama Usman-Harun yang telah final. (Eri Komar Sinaga)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Nasional
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Nasional
Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Nasional
Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Nasional
Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Nasional
Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com