Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Koalisi Nasdem-PDI-P Menunjukkan Kualitas Kepemimpian Jokowi"

Kompas.com - 14/04/2014, 10:33 WIB


DEPOK, KOMPAS.com
- Komunikasi politik dan kesepakatan koalisi politik PDI Perjuangan dan Partai Nasdem yang terbentuk dua hari setelah pemilu legislatif dinilai menunjukkan kualitas kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) yang gesit, rendah hati, dan cepat dalam mengambil keputusan.

"Ini penting untuk membangun kerja sama antar elemen bangsa dengan mengedepankan agenda-agenda platform bangsa," kata Politisi muda PDI Perjuangan Fahmi Habcy, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, terbentuknya koalisi Nasdem-PDIP lalu dilanjutkan dengan silaturahmi Jokowi kepada pimpinan Golkar dan PKB, membuktikan bahwa Jokowi bukanlah pemimpin yang jumawa dan gengsi, walaupun PDI Perjuangan memenangkan pemilu legislatif 2014. Berdasarkan hasil hitung cepat, PDIP memperoleh suara terbanyak sekitar 20 persen.

"Gaya seperti ini tidak bisa dibuat-buat, dan bagian dari karakternya selama jadi wali kota dan gubernur, yang tidak segan-segan mengunjungi dan mendengar langsung harapan dan keinginan elemen bangsa, dan menentukan kebijakan dengan cepat," ujarnya.

Menurut dia, sejak awal munculnya Jokowi adalah antitesis masyarakat dari kepemimpinan politik saat ini yang cenderung lambat dan bertele-tele dalam mengambil kebijakan politik dan pemerintahan.

"Publik saat ini tidak membutuhkan pemimpin gagah dan ganteng tapi 'mbulet'. Eksposur 90 persen APBN kita dari pajak rakyat. Artinya rakyat akan menginginkan pemimpin yang melayani mereka dan bukan meminta dilayani," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com