Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Raih Suara Mayoritas di Houston

Kompas.com - 13/04/2014, 20:37 WIB

HOUSTON, KOMPAS.com - Penghitungan suara pemilu legislatif 2014 di wilayah kerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston, yang meliputi 10 negara bagian di selatan Amerika Serikat, rampung pada Sabtu (12/4/2014) pukul 23.00 waktu setempat.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) unggul dengan perolehan 705 suara. Perolehan suara ini jauh meninggalkan 11 partai lainnya.

Pemungutan suara warga negara Indonesia di sana dilakukan melalui surat atau memilih langsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) KJRI Houston pada 5 April 2014.

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) KJRI Houston menghitung suara dari hasil pemungutan suara langsung pada 9 April 2014. Sementara untuk surat suara melalui pos yang ditutup pada 10 April 2014, penghitungan suara dilaksanakan pada keesokan harinya.

Pada akhir penghitungan suara, total pemilih tercatat sejumlah 1.304 orang. Sebanyak 921 suara berasal dari pemilih melalui pos dan 383 suara berasal dari pemilihan secara langsung di TPS. Diantara jumlah suara tersebut, 79 suara dinyatakan tidak sah.

Lebih dari 2.800 orang calon pemilih dalam DPT memutuskan untuk tidak memilih. Namun demikian, jumlah pemilih kali ini melonjak sekitar 7,8 persen ketimbang Pemilu 2009 yang total berjumlah 1.021 pemilih.

Berikut hasil akhir penghitungan suara di wilayah kerja KJRI Houston: PDIP (705 suara), PKS (182 suara); Gerindra (105 suara); PAN (40 suara); Partai Demokrat (49 suara); Partai NasDem (26 suara); PKB (20 suara); PPP (27 suara); Golkar (47 suara); Partai Hanura (14 suara); PKPI (17 suara); dan PBB (3 suara).

Acting Konsul Jenderal RI Houston, Isman Pasha, mengaku puas atas pelaksanaan Pemilu kali ini. Meski tidak dapat dilepaskan dari kendala teknis, pemungutan suara berjalan lancar, tertib dan aman. Tidak ada insiden apapun dalam pelaksanaannya.

Apresiasi tinggi juga disampaikan kepada panitia Pemilu dan masyarakat Indonesia yang telah bahu-membahu bekerja sama menyukseskan pelaksanaan Pemilu tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com