Suatu ketika, Pramono bercerita, dirinya menghadiri acara pelepasan perwira. Ketika itu, dia melihat seorang ibu dengan usia lanjut kepayahan memikul satu tandan pisang. Dia lalu mendekati ibu itu. Pramono bertanya, apakah si ibu memiliki anak di antara prajurit yang tengah berbaris. Ibu itu mengangguk.
"Saya cari anaknya. Akhirnya ketemu, mayor taruna," kata Pramono.
Pramono pun langsung mencecar prajurit itu dan bertanya apa pekerjaan sang ibu. Prajurit itu menjawab bahwa ibunya adalah seorang petani. "Saya kasih tahu, jangan menghina ibumu karena dia datang ke sini. Saya marahi dia. Kalau kau tidak respect pada ibumu, kuhajar kau sampai tidak sanggup lagi menjadi taruna," tukas Pramono.
Prajurit itu tak berani berkata apa-apa dan meminta izin untuk bertemu ibunya. Pramono melihat, prajurit itu lalu memeluk ibunya yang sudah berkeringat akibat membawa satu tandan pisang.
"Kau sekolah di sini boleh pandai, tapi hatimu kosong. Seperti Joker, di tokoh Batman itu. Dia pintar, tapi hatinya jahat. Jangan seperti itu. Berterima kasihlah pada orangtuamu," ujar Pramono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.