Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cawapres, Abraham Ingin Istikharah Dulu dan Minta Izin Pegawai KPK

Kompas.com - 19/03/2014, 14:48 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mempertimbangkan untuk maju dalam bursa pencalonan presiden atau wakil presiden pada pemilihan umum (pemilu) 2014. Abraham mengaku tidak bisa menolak jika takdir nanti membawanya untuk maju dalam pemilu presiden.

"Saya masih tetap pada pendapat saya bahwa sebagai manusia biasa, kita tidak mungkin menolak takdir. Sama ketika saya ingin bergabung di KPK, tiba-tiba saya ingin bergabung memberantas korupsi, tapi ternyata takdir saya jadi ketua KPK, saya enggak bisa nolak," kata Abraham di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Abraham mengatakan akan meminta petunjuk Tuhan terlebih dahulu dengan shalat istikharah. Bukan hanya itu, Abraham juga harus meminta izin dulu kepada unsur pimpinan KPK yang lain serta kepada seluruh pegawai KPK. "Kalau mereka merestui, dan setelah istikharah, dan mendapatkan petunjuk, baru saya ambil keputusan," kata Abraham.

Kendati demikian, Abraham menegaskan bahwa ia tidak memiliki keinginan maju sebagai capres atau cawapres. Sama seperti ketika bergabung dengan KPK, kata Abraham, ia tak pernah berambisi menjadi ketua KPK.

Nama Abraham disebut-sebut pantas menjadi calon potensial untuk maju pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI 2014. Ia disebut sebagai calon yang cocok untuk mendampingi capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Duet keduanya diyakini dapat bersaing dengan capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Prabowo mengatakan masih terus mencari cawapres yang cocok untuk mendampinginya. Dia mengatakan, nama calon yang akan digandengnya baru akan diumumkan setelah pelaksanaan pemilu legislatif (pileg). Ketika disinggung nama Abraham, menurut Prabowo, banyak yang mendukung agar Abraham sebagai cawapres. Prabowo meminta publik untuk melihat nanti perkembangannya.

Terkait wacana pencapresan Abraham ini, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan bahwa Abraham harus mundur dari posisi ketua KPK jika berminat maju dalam pilpres .Berdasarkan undang-undang, kata Johan, KPK tidak mengenal istilah cuti untuk kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com