Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi Hakim MK, Perhatikan Rekam Jejak Calon!

Kompas.com - 19/02/2014, 18:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis menilai, untuk dapat memilih Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang baik, maka hal pertama yang harus dilihat adalah rekam jejak (track record). Dengan begitu, diharapkan tak terjadi kembali kasus dugaan suap sengketa pilkada yang menimpa mantan Ketua MK Akil Mochtar.

“Kita harus lihat dari track record-nya. Kalau dia juga sebelumnya hakim, lihat dari putusan-putusannya terdahulu. Kelakuan hakim itu tercermin dari putusannya,” kata Margarito saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2014) sore.

Menurutnya, kendati calon Hakim MK mampu melewati tes, hal ini tak akan ada artinya jika mereka memiliki track record yang buruk. Margarito juga menilai, tidak penting apakah calon Hakim MK merupakan seorang politisi atau bukan.

“Selama ini kan selalu diributkan masalah politisi. Menurut saya tidak ada bedanya apakah dia politisi atau bukan. Yang bukan politisi juga banyak yang korupsi kan?” ujarnya.

Margarito juga menyambut baik niat Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang akan membentuk tim seleksi untuk menyaring Hakim MK. Menurutnya, dengan cara tersebut, maka proses rekrutmen akan lebih transparan dan partisipatif. Dia berharap orang-orang yang kredibel dapat menjadi anggota tim seleksi itu.

Seperti diberitakan, Komisi III DPR dalam waktu dekat akan melakukan seleksi uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon hakim konstitusi. Seleksi ini dilakukan untuk mencari pengganti Akil Mochtar yang diberhentikan secara tidak hormat dan Hardjono yang memasuki masa pensiun pada 1 April mendatang. Hingga Selasa (18/2/2014), baru ada enam pendaftar seleksi calon hakim MK.

Mereka semuanya berasal dari kalangan akademisi. Keenam calon itu adalah
1. DR Sugianto, SH, MH;
2. DR Wahiduddin Adams, SH, MA;
3. DR Ni'matul Huda, SH, M HUM;
4. DR IR Franz Astani, SH, M Kn, MBA, MM, MSi, CPM;
5. Atip Latipulhayat, SH, LLM, PHD;
6. Prof DR Aswanto, SH, MSi, DFM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com