Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggalkan Keluarga demi Membantu Pengungsi

Kompas.com - 15/02/2014, 14:51 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Nur Rokhman (45) memilih untuk kembali mengabdi dan membantu penanganan pengungsi setelah letusan Gunung Kelud, Jawa Timur, Kamis (13/2/2014) malam lalu. Segala risiko menjadi relawan telah diperhitungkan. Meninggalkan keluarga demi membantu korban bencana, bukan lagi hal yang berat baginya.

"Istri saya itu wonder woman. Apa saja bisa dikerjakan," kata Rokhman, saat ditemui di posko pengungsian erupsi Gunung Kelud, Desa Janti, Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2014).

Pasca erupsi Gunung Kelud, Kamis (13/2/2014) lalu, pegawai negeri sipil pada Kementerian Pertanian itu lebih banyak menghabiskan waktu di pengungsian. Rumahnya yang ikut terkena dampak erupsi Kelud pun ditinggalkannya. Rokhman bersyukur Tuhan memberikannya istri yang kuat. Pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan seorang lelaki, mampu dilakukan Nur Kamdiah, istrinya.

"Dia yang manjat ke atap, membersihkan genteng dari pasir. Dia juga yang angkat-angkat. Saya di sini urus warga," kata lelaki yang berprofesi sebagai petugas penyuluh lapangan itu.

Ia juga bersyukur karena istrinya mengerti betul pekerjaannya sebagai abdi negara dan keinginannya menjadi relawan. Dia mengatakan, meski tanpa pembicaraan yang serius, pembagian tugas antara dia dan sang istri sudah otomatis terjadi begitu Gunung Kelud dinyatakan berstatus siaga.

"Kemarin (Jumat, 14/2/2014) saya pulang. Niatnya hanya untuk shalat jumat. Tapi lalu tertidur sebentar di rumah. Malah istri yang yang repot membangunkan, 'Pak, itu sudah ditunggu di posko'," kisahnya.

Dia mengatakan, ketulusan dan kerelaan sang istri membuat langkahnya mengurus pengungsi lebih ringan. Dengan begitu, baginya tidak ada lagi beban yang harus dipikirkan di rumah yang dapat mengganggu kerjanya membantu korban. Rokhman juga tidak lagi berkeberatan meninggalkan dua orang anaknya di rumah, meski di akhir pekan ia biasanya menghabiskan waktu bersama mereka.

"Toh, bencana seperti ini juga tidak setiap hari dan tidak lama. Berkorban sedikit saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com