Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Koalisi Demokrat-PDI-P Tak Akan Terjadi karena Luka Masa Lalu

Kompas.com - 05/02/2014, 16:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Jaya Baya Lely Arianie mengatakan, koalisi Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan dalam pemerintahan selanjutnya kemungkinan besar tidak akan terjadi. Alasannya, luka masa lalu antara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat Pilpres 2004 yang masih akan menghadang koalisi.

Lely mengatakan, Megawati dan SBY memiliki sejarah politik yang kurang harmonis, tepatnya ketika SBY memutuskan mundur sebagai Menkopolhukam di pemerintahan Megawati untuk mendirikan Demokrat dan maju sebagai calon presiden.

"Di balik sikap Mega yang diam, irit bicara, tapi itu cukup menceritakan semuanya," kata Leli saat dihubungi, Rabu (5/2/2014).

Dengan pertimbangan tersebut, Lely menilai PDI Perjuangan akan lebih terbuka membuka pintu koalisi untuk partai lain. Salah satu partai yang dianggapnya cocok berkoalisi dengan PDI Perjuangan jika dilihat dari sisi historis dan visi, yakni Partai Golkar.

"Meski tak ada musuh abadi dalam politik, tapi saya yakin Mega akan konsisten dengan pendiriannya," ujar Lely.

Seperti diberitakan, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan partainya akan lebih senang jika berkoalisi dengan PDI Perjuangan di 2014. Menurutnya, komando di PDI Perjuangan lebih jelas ketimbang partai lain yang saat ini berkoalisi dengan Demokrat.

Pohan menjelaskan, PDI Perjuangan patuh pada semua instruksi Ketua Umumnya. Hal itu berbanding terbalik dengan PKS yang saat ini berkoalisi tapi justru sering menentang pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, Pohan menyebut koalisi bisa dilakukan lantaran hubungan SBY-Mega cukup harmonis.

Seperti diketahui, hubungan SBY-Megawati dinilai tak harmonis sejak saling berhadapan pada Pemilu Presiden 2004. Sejak SBY menjadi presiden tahun 2004, Megawati nyaris tak pernah hadir dalam acara kenegaraan di Istana. Setiap peringatan HUT RI, Megawati memilih memperingatinya di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com