Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Anggap Survei LSI Sarat Kepentingan Politik

Kompas.com - 03/02/2014, 11:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ikhsan Modjo tak memercayai hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan elektabilitas Demokrat merosot tajam pada Januari 2014. Menurut Ikhsan, hasil survei LSI tak independen karena ada kepentingan dan pemodal yang berada di balik survei itu.

Ia mengatakan, Demokrat tak menjadikan hasil survei LSI sebagai patokan dalam menghadapi Pemilu 2014. Menurut dia, hasil survei yang dilakukan internal Demokrat menunjukkan hasil yang jauh berbeda dengan survei versi LSI.

"LSI tidak bisa dijadikan patokan. Buat kami lembaga survei ini bukan lembaga survei independen murni, tapi lebih sebagai corong kepentingan politik pemodal di belakangnya," kata Ikhsan, melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/2/2014).

LSI, kata Ikhsan, pernah menyampaikan prediksinya pada Pemilu 2009 lalu. Akan tetapi, prediksi tersebut salah dan Demokrat keluar sebagai pemenang pemilu.

Ikhsan mengatakan, saat ini seluruh mesin Demokrat terus bekerja untuk menaikkan elektabilitas partai. Meski belum sesuai yang diharapkan, Demokrat optimistis elektabilitasnya terus meningkat dan mampu memenangkan Pemilu 2014.

"Hasil survei LSI selalu bertolak belakang dengan kenyataan. Partai Demokrat justru lebih percaya diri menghadapi Pemilu Legislatif 2014," katanya.

Rezim Demokrat runtuh

Seperti diberitakan sebelumnya, rezim Partai Demokrat diprediksi runtuh pada Pemilu 2014. Elektabilitas partai pemenang Pemilu 2009 ini, menurut survei Lingkaran Survei Indonesia pada Januari 2014, hanya 4,7 persen. Konvensi pemilihan calon presiden yang digelar partai itu belum mampu menaikkan elektabilitas.

”Kami memantau elektabilitas Partai Demokrat melalui survei sejak 2011. Hasilnya, Partai Demokrat sulit untuk kembali berjaya,” kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, saat memaparkan hasil survei lembaganya yang berjudul ”2014: Pemerintahan Golkar atau Pemerintahan PDI-P”, di Jakarta, Minggu (2/2/2014).

Partai Demokrat yang pada Pemilu 2009 mendapat 20,85 persen suara, berdasarkan survei LSI pada Januari 2011, punya elektabilitas 20,5 persen. Angka itu turun jadi 16,5 persen pada Oktober 2011. Pada Januari dan Oktober 2012, tingkat keterpilihan Demokrat jatuh pada angka 13,7 persen dan 14 persen. Persentase ini terus merosot di angka 11,7 persen (Maret 2013), 9,8 persen (Oktober 2013), dan pada Januari 2014 sebesar 4,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com