Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tak Akan Merebut, tetapi Siap Buka Pintu untuk Basuki

Kompas.com - 02/01/2014, 17:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membuka pintu bagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk bergabung. Apalagi, Ahok dianggap memiliki ideologi yang sama dengan partai berlambang banteng tersebut. Demikian disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait di Jakarta, Kamis (2/1/2014).

"PDI-P tidak berencana merebut, tetapi kalau mau bergabung dengan PDI-P, dan mempunyai ideologi yang sama, silakan," ucap Maruarar.

Politisi yang akrab disapa Ara ini menilai Ahok adalah seorang politisi yang matang, mandiri, cerdas, berani, dan bersih. Sementara partainya, kata Ara, sudah memiliki pengalaman dalam menerima kader dari partai lain.

"Kami punya pengalaman punya kader partai lain. Selama ideologinya sama, itu dipersilakan," ucap anggota Komisi XI DPR ini.

Ara pun melihat hubungan Ahok dengan PDI-P sudah terjalin sejak lama. Ahok, kata Ara, juga sering mendatangi kantor DPP PDI Perjuangan. Suara dukungan internal terhadap Ahok bersama Jokowi untuk maju ke pentas nasional pun diakui Ara sudah mulai terdengar.

"Pasangan Jokowi-Ahok dianggap sebagai negarawan. Tetapi, PDI-P akan menyerahkan semua ke Ibu Mega. Kami percaya beliau adalah orang yang bijaksana," imbuh putra dari pendiri PDI Perjuangan, Sabam Sirait ini.

Seperti diketahui, hubungan antara Ahok dengan PDI Perjuangan semakin erat. Ahok bahkan diundang makan siang bersama Jokowi dan jajaran pimpinan PDI Perjuangan lainnya di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar kemarin, Minggu (8/12/2013). Pertemuan itu kemudian berlanjut saat Megawati mendatangi rumah Ahok untuk memberikan ucapan selamat Natal. Dekatnya hubungan Ahok dengan PDI-P ini memunculkan kabar PDI-P tengah melakukan penjajakan terhadap Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Nasional
Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com