Kehancuran lingkungan
Luasnya masalah kerusakan dan perusakan lingkungan hidup dapat dirasakan kalau disadari bahwa lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup, termasuk manusia, berupa benda, daya, dan keadaan yang memengaruhi kelangsungan makhluk hidup, baik langsung maupun tidak langsung (UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Kerusakan lingkungan hidup yang saat ini terjadi antara lain disebabkan aktivitas pengambilan sumber daya alam yang tidak terkendali di sejumlah bidang, seperti pertambangan, perkebunan, dan kehutanan. Pencemaran tanah, pencemaran udara, serta pencemaran air dan sampah membuat lingkungan hidup semakin tidak bersahabat, bahkan mengancam hidup manusia (Nota Pastoral Konferensi Waligereja Indonesia 2013, hlm 8-22).
Sekadar contoh, kadar timbal di udara Jakarta mencapai 29 mg/m3, sedangkan standar WHO 0,5 mg/m3. Kerusakan lingkungan hidup ini juga dengan mudah menjadi penghambat besar bagi damai sejati. Kalau kita ingin mengalami damai, kita dituntut menjaga kelestarian alam ciptaan dan bertumbuh dalam solidaritas antargenerasi (Benediktus XVI, Hari Perdamaian Sedunia, 1 Januari 2010).
Munculnya komunitas-komunitas kreatif dapat sangat membantu menyebarluaskan dan memperdalam kesadaran akan tanggung jawab melestarikan keutuhan ciptaan (Kompas, 17/12/2013). Dengan demikian, merayakan Natal berarti ikut mengambil tanggung jawab untuk mendatangkan damai, dengan menyingkirkan hambatan-hambatannya. Damai yang seperti itu adalah tugas yang tidak akan pernah selesai dikerjakan. Selamat Natal 2013 dan selamat menyongsong Tahun Baru 2014.
I Suharyo, Konferensi Waligereja Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.