Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menjelaskan, berdasarkan survei, sebanyak 38,1 persen responden memilih PDI Perjuangan karena faktor Jokowi. Dia mengatakan, hasil survei ini mampu mengungkap fenomena baru di mana gejala personalisasi menguat di tingkat partai politik.
"Partai politik cenderung hanya jadi fans club. Kami menyebutnya demokrasi kultus yang nampak dari menguatnya peran dan pengaruh tokoh kunci partai politik," kata Yunarto saat menyampaikan hasil surveinya di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (23/12/2013).
Fakta serupa juga ditemukan saat survei dilakukan untuk partai lain. Sebanyak 55,4 persen pemilih Partai Gerindra mengaku tertarik kepada figur Prabowo Subianto. Sementara 39,4 persen pemilih Demokrat mengaku tertarik dengan figur Susilo Bambang Yudhoyono.
Charta Politika Indonesia melakukan survei ini pada 28 November hingga 6 Desember 2013 melalui wawancara tatap muka. Populasi survei adalah seluruh warga Indonesia yang telah memiliki hak pilih. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak, dengan margin of error lebih kurang sekitar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Unit sampling primer survei (SPU) ini adalah desa, kelurahan, dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang pada tiap SPU. SPU berjumlah 120 desa atau kelurahan yang tersebar secara proporsional. Charta Politika melakukan quality control terhadap hasil wawancara secara random sebanyak 20 persen dari jumlah responden.
Terkait sumber dananya, survei dilakukan dengan dana internal hasil keuntungan pada survei lain yang dilakukan Charta Politika. Jumlahnya disebutkan mencapai Rp 450 juta sampai Rp 550 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.