Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei: Jokowi Figur Capres Jujur dan Bisa Memimpin

Kompas.com - 01/12/2013, 15:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Widodo dianggap sebagai figur bakal calon presiden yang paling jujur dan bisa dipercaya. Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan Indikator Politik baru-baru ini.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi menjelaskan, Gubernur DKI Jakarta itu memiliki dua kriteria yang dianggap paling penting di mata masyarakat pemilih, yakni jujur dan mampu memimpin. Dari survei yang dilakukan, secara spontan (tanpa diberi pilihan jawaban) 20 persen responden survei memilih Jokowi sebagai tokoh yang jujur dan bisa dipercaya, serta 21 persen responden menyatakan Jokowi sebagai figur yang mampu memimpin.

"Jokowi dipilih dalam hubungannya dengan persepsi bahwa ia seorang yang bisa dipercaya atau jujur, perhatian pada rakyat, dan mampu memimpin," kata Burhanudin, di Kantor Indikator Politik, Jakarta, Minggu (1/12/2013).

Secara spontan, responden survei juga menganggap figur lainnya jujur, yaitu Prabowo Subianto (6 persen), Aburizal Bakrie (6 persen), Wiranto (4 persen), dan Megawati Soekarnoputri (3 persen). Dalam kategori ini, 54 persen responden menyatakan tidak tahu.

Sementara untuk kategori kemampuan memimpin, di bawah Jokowi ada Aburizal Bakrie (9 persen), Prabowo Subianto (8 persen), Wiranto (6 persen), dan Megawati Soekarnoputri (1 persen). Dalam kategori ini, 43 persen responden mengaku tidak tahu.

Sama halnya saat survei dilakukan semi terbuka (dengan pilihan jawaban), nama Jokowi juga tetap di posisi teratas sebagai figur bakal calon presiden yang dianggap paling jujur atau bisa dipercaya (39 persen), dan perhatian pada rakyat (33 persen).

Untuk kemampuan memimpin, sebanyak 36 persen responden juga memilih Jokowi dibanding dengan tokoh lainnya. Nama-nama seperti Aburizal Bakrie hanya ada di posisi kedua, disusul Prabowo Subianto, Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri.

"Jokowi unggul jauh di atas calon senior karena diasosiasikan dengan kriteris calon presiden paling penting di mata rakyat. Kualitas-kualitas itu (jujur) rendah untuk calon-calon lainnya," ujar Burhanudin.

Indikator politik juga membeberkan bahwa masyarakat pemilih di Indonesia lebih suka memberikan suaranya untuk calon pemimpin yang jujur dan amanah. Kejujuran dianggap menjadi modal paling penting mengalahkan kemampuan bersikap tegas dan pintar yang dimiliki oleh calon pemimpinnya.

Dari hasil survei yang dilakukan, sebanyak 51 persen populasi calon pemilih menunjuk kualitas personal yang jujur dan amanah sebagai modal yang paling utama yang harus dimiliki calon pemimpin. Selain jujur, modal selanjutnya adalah mampu berempati (24 persen), mampu memimpin (12 persen), tegas (7 persen), berwibawa (3 persen), dan pintar (1 persen).

Burhanudin meyakini, calon presiden yang akan keluar sebagai pemenang di 2014 adalah calon yang memiliki kriteria jujur dan mampu berempati. Survei ini dilakukan Indikator Politik dengan populasi survei warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 atau lebih, dan atau telah menikah.

Jumlah sampel sebanyak 1.200 dan berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara random. Quality control dilakukan random pada 20 persen total sampel dengan metode spot check.

Survei ini diklaim memiliki margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Waktu wawancara dilakukan 10-20 Oktober 2013. Survei ini dibiayai oleh Surat Kabar Sinar Harapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com