Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Mulai Bahas Cawapres Ical

Kompas.com - 22/11/2013, 20:07 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Steering Committee Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, pihaknya akan menampung semua usulan mengenai figur yang akan menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Aburizal "Ical" Bakrie di 2014. Semua nama yang diusulkan akan dikerucutkan pada rapimnas di hari selanjutnya.

"Mungkin usulan-usulan, pandangan umum, ataupun di sidang komite nanti jadi ususlan cawapres-cawapres," kata Nurdin di sela-sela Rapimnas di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Nama-nama yang diusulkan oleh peserta rapimnas, kata Nurdin, akan ditampung dan disaring sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Golkar.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin sempat menyampaikan bahwa beberapa kriteria tersebut berasal dari etnis mayoritas, berlatar belakang militer, dan memiliki kesamaan visi membangun Indonesia ke depan.

"Iya besok dibahas," tambah Nurdin.

Untuk diketahui, nama-nama figur yang akan menjadi bakal calon pendamping Ical di Pemilihan Umum Presiden 2014 terus bergulir. Sampai saat ini ada sejumlah nama yang sempat dimunculkan, yakni, Pramono Edhie Wibowo (anggota Dewan Pembina Partai Demokrat), Soekarwo (Gubernur Jawa Timur), Mahfud MD (mantan Ketua MK), Dahlan Iskan (Menteri BUMN), dan Khofifah Indar Parawansah (politisi PKB).

Dalam sebuah kesempatan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyampaikan bahwa muncul juga usulan meminang Panglima TNI Jenderal Moeldoko sebagai pendamping Ical. Namun, Akbar mengimbau keputusan menentukan calon pendamping Ical dilakukan setelah pemilihan legislatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Nasional
Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Nasional
Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Nasional
Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Nasional
PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Nasional
Anggota Komisi III: Pansel KPK Harus Paham Persoalan Pemberantasan Korupsi

Anggota Komisi III: Pansel KPK Harus Paham Persoalan Pemberantasan Korupsi

Nasional
KSAL: Pembangunan Scorpene 7 Tahun, Indonesia Perlu Kapal Selam Interim

KSAL: Pembangunan Scorpene 7 Tahun, Indonesia Perlu Kapal Selam Interim

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Utamakan Peningkatan Pendidikan daripada Insfrastuktur

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Utamakan Peningkatan Pendidikan daripada Insfrastuktur

Nasional
UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg: Hanya Kebetulan

UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg: Hanya Kebetulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com