Akbar menyampaikan, banyak pertanyaan muncul setelah baliho dirinya tersebar di banyak daerah. Padahal, baliho itu, klaim Akbar, bertujuan untuk mempromosikan Partai Golkar dan memuat pesan agar warga Golkar bersatu, damai, dan sejahtera.
"Jangan dihilangkan. Kalau dipindahkan, silakan. Tapi jangan dihilangkan. Itu saya bayar sendiri," kata Akbar pada Rapimnas V Partai Golkar di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menyampaikan bahwa partai tersebut telah membesarkannya. Ia pun berjanji tak akan loncat ke partai lain sampai kapan pun. Oleh karena itu, ia meminta kader Partai Golkar tidak terprovokasi bahwa baliho yang ia sebar merupakan bentuk keinginannya menjadi calon presiden menggantikan Aburizal "Ical" Bakrie yang diusung Partai Golkar pada 2014.
"Ada yang terpengaruh, baliho saya dekat kantor Golkar dihilangkan. Padahal, saya Ketua Dewan Pertimbangan, jangan berprasangka," pungkasnya.
Dalam rapimnas, Akbar meminta Partai Golkar fokus pada pemenangan pileg. Raihan suara yang besar dalam pileg akan membuat Partai Golkar lebih leluasa menghadapi pemilihan presiden. Selain itu, Akbar juga menegaskan bahwa keputusan Partai Golkar mengusung Aburizal "Ical" Bakrie sebagai calon presiden sudah mutlak.
Kalaupun ada evaluasi, sifatnya hanya mengevaluasi strategi untuk mendongkrak elektabilitas Ical bila faktanya nanti tetap ada di posisi stagnan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.