Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koestanto Akui Siapkan Rp 1 Miliar untuk Anak Buah Hotma

Kompas.com - 31/10/2013, 15:01 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Grand Wahana Indonesia (GWI) Koestanto Harijadi Widjaja mengaku telah menyiapkan Rp 1 miliar untuk pengacara bernama Mario Cornelio Bernardo melalui Deden. Uang itu untuk fee pengacara dan biaya operasional pengurusan kasus di tingkat kasasi atas Direktur PT Buana Tambang Jaya Hutomo Wijaya Ongowarsito. Hal itu dikatakan Koestanto ketika bersaksi untuk terdakwa Mario di sidang kasus dugaan suap kepada pegawai Mahkamah Agung terkait pengurusan kasus Hutomo.

"Ya, benar itu saya perintahkan Lily (kasir PT GWI) siapkan dana 1 miliar," kata Koestanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Koestanto mengatakan, uang itu disepakati saat pertemuan 28 Juni 2013 di Cafe Expresso Mal of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Awalny,a Mario memberikan informasi bahwa jaksa telah mengajukan kasasi atas putusan kasus penipuan atas nama Hutomo.

Kemudian, Mario menyampaikan jika meminta bantuannya maka fee yang dibayar Rp 1 miliar. Jumlah dana tersebut pun disepakati oleh Koestanto dan Sasan Widjaja selaku Komisaris PT GWI. Kemudian, uang itu diserahkan tunai secara bertahap. Pertama, pada 3 Juli 2013 diserahkan oleh kasir PT GWI Lily Sariwati sebesar Rp 500 juta. Uang itu diambil anak buah Mario bernama Deden. Pada 23 Juli 2013, Koestanto kembali meminta Lily menyerahkan Rp 300 juta kepada Mario melalui Deden. Uang itu berasal dari kas PT GWI.

"Sasan bilang minta 50 persen dari yang sudah disepakati, jadi Rp 500 juta," kata Koestanto.

Total yang sudah diserahkan Rp 800 juta. Penyerahan berikutnya belum terealisasi karena Mario sudah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di kantor hukum Hotma Sitompoel and Associates.

Koestanto dan Sasan merupakan klien Mario. Keduanya lah yang melaporkan Hutomo ke Polda Metro Jaya. Dalam proses hukumnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Hutomo dibebaskan dari dakwaan jaksa.

Koestanto dan Sasan kemudian berkonsultasi pada kantor pengacara Hotma untuk agar Hutomo dihukum. Mario didakwa melakukan atau turut serta melakukan perbuatan, memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang tunai Rp 150 juta kepada Staf Kepaniteraan di Mahkamah Agung (MA) Suprapto melalui Staf Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan MA, Djodi Supratman. Uang itu disebut untuk mengurus perkara Hutomo Wijaya Ongowarsito yang masuk di tingkat kasasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com