Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi, Priyo, dan Harry Tanoe Dianggap Potensial Jadi Capres

Kompas.com - 27/10/2013, 14:09 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso, dan pengusaha Harry Tanoesoedibjo disebut sebagai tiga tokoh muda yang berpotensi untuk menjadi calon presiden di masing-masing partainya.

Demikian hasil sebuah survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS) terhadap 1.070 responden di 34 provinsi dalam kurun waktu 21 September hingga 24 Oktober 2013. “Kriteria politisi muda, usia antara 35 hingga 55 tahun pada 2014, sering dikutip media, dan mempunyai basis massa dan pengaruh,” kata peneliti PWS Imam Sofyan saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Responden survei itu sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah dengan latar pendidikan sebagian besar lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA). Metode survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan pedomen kuesioner. Imam mengatakan, Jokowi, Priyo, dan Harry memperoleh suara responden paling banyak di masing-masing partai mereka.

Dibandingkan tokoh muda lainnya di PDI-Perjuangan, kata dia,  Jokowi mendapatkan 70,1 persen suara responden. Selain Jokowi, kata Imam, tokoh muda PDI-Perjuangan yang dipertimbangkan publik adalah Puan Maharani (15,7 persen), dan Pramono Anung (3,9 persen), sementara sisanya, sebesar 10,1 persen memilih tidak menjawab.

Sementara responden yang memilih Priyo sebagai calon presiden muda berpotensi dari Partai Golkar sebanyak 39.9 persen. Diikuti Fadel Muhammad (7.5 persen), Hajriyanto Tohari (5,6 persen), Tantowi Yahya (4,1 persen), Idurs Marham (3,3 persen), dan Pramono Anung (1,2 persen). Sementara sebanyak 38,7 persen responden tidak memberikan jawaban.

Imam mengatakan, nama Pramono masuk dalam daftar pilihan responden untuk Golkar karena ada yang beranggapan Pramono merupakan politikus Partai Golkar. “Nama Pramono muncul sendiri, karena kita mengajukan pertanyaan terbuka,” ujarnya.

Harry Tanoe, lanjut Imam, menempati posisi tertinggi pilihan responden untuk Partai Hanura. Harry mendapatkan dukungan 25,5 persen responden, disusul Syarifuddin Suding (6.7 persen), Saleh Husin (4,4 persen), dan sebanyak 63,2 persen responden yang tidak menjawab.

Selain melakukan survei persepsi publik tentang politikus muda yang berpotensi menjadi capres di tiga partai tersebut, PWS juga menguji persepsi publik untuk sejumlah partai lainnya, yakni Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Bulan Bintang, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Persentase dukungan responden terhadap tokoh muda yang menempati urutan pertama di masing-masing partai ini lebih rendah dibandingkan Jokowi, Priyo, dan Harry. Tokoh muda yang menempati urutan pertama di sembilan partai tersebut, yakni Akbar Faisal (8,7 persen) di Partai Nasdem, Khofifah Indar Parawasa (11,7 persen) di PKB, Hidayat Nur Wahid (24,5 persen) untuk PKS, Fadli Zon (8,5 persen) di Gerindra, Marzuki Alie (33,7 persen) di Partai Demokrat, Zulkifli Hasan (8,8 persen) di PAN, Suryadharma Alie (10,5 persen) di PPP, MS Kaban (6,9 persen) di internal PBB, serta Rully Soekarta (2,1 persen) di internal PKPI.

“Dengan survei ini paling tidak kami berharap dapat mendorong figur muda untuk menjadi capres alternatif. Kami memandang perlunya paradigma baru, leadership tidak akan berubah kalau orangnya itu itu saja,” tutur Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com