"Ini masih mungkin muncul data ganda lagi. Pasalnya, ada beberapa daerah yang belum memasukkan data (ke dalam Sidalih)," ujar Staf Ahli Tim Teknis Teknologi Informasi KPU Partono Samino di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Dia mengatakan, seluruh KPU kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat belum mengunggah data pemilih ke Sidalih. Selain itu, lanjutnya, masih ada sekitar dua juta dari sekitar 27 juta data pemilih di Jawa Tengah yang belum diunggah.
"Jadi bisa saja muncul lagi data ganda, tapi tidak terlalu besar lagi. Di dua wilayah itu, kemudian Aceh juga masih kurang 200.000. Sumatera Utara, Yogyakarta juga masih kurang 200.000," katanya.
Tetapi, kata dia, data ganda yang mungkin ditemukan nanti tidak akan mencapai 1.000 pemilih. "Kalau saat ini di Sidalih sudah nol yang ganda," katanya.
Sebelumnya, Kamis (3/10/2013) lalu, kata Partono, KPU menemukan sedikitnya 900.000 pemilih tercatat dua kali atau terdaftar sebagai pemilih ganda. "Tentang data ganda total per Kamis, 3 Oktober 2013, adalah 914.448," ujar Partono.
Dikatakannya, selain pemilih ganda, persoalan lain dalam daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) adanya pemilih yang terdaftar memiliki nomor induk kependudukan (NIK) tetapi tidak memiliki nama. Ia mengungkapkan, berdasar temuan KPU, ada sedikitnya 90.000 nama pemilih terdaftar tanpa nama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.