JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat mendukung langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum 2014. Peran Lemsaneg dalam Pemilu dianggap akan membantu KPU dalam mengamankan data agar tak dirusak atau diubah-ubah.
Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq menjelaskan, meski tak memiliki kewenangan untuk terlibat dalam penyelenggaraan pemilu, namun kehadiran Lemsaneg diharap mampu mengamankan data-data pemilu yang dimiliki oleh KPU agar tak dapat diretas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah pencegahan karena pada pemilu 2009 KPU sempat diretas.
"Peran Lemsaneg itu penting, pengalaman KPU sistemnya pernah diretas pihak luar, dan itu tidak boleh terulang lagi," kata Mahfudz di sela-sela rapat bersama Lemsaneg di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Komisi I, kata Mahfudz, ingin memastikan kerja sama KPU dan Lemsaneg sebatas untuk mengamankan data KPU, dan bukan membuat penyelenggaraan pemilu menjadi tertutup. Lemsaneg juga diminta tak menyalahgunakan wewenang dan menguntungkan pihak tertentu.
"Pastikan independensi KPU tetap terjaga, dan akses publik terhadap info KPU tidak terganggu," tandasnya.
KPU meminta bantuan Lemsaneg untuk menjaga penyampaian hasil pemungutan suara Pemilu 2014. Selain dengan pengamanan sistem informasi dan teknologi milik KPU, Lemsaneg juga menerjunkan anggotanya di beberapa daerah.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, alasan menggandeng Lemsaneg dalam mengamankan data Pemilu 2014 adalah karena KPU kekurangan sumber daya manusia dan infrastruktur terkait teknologi informasi.
Dia mengatakan, pada 2012 lalu, KPU disarankan bekerja sama dengan beberapa instansi negara untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu 2014. Selain dengan Lemsaneg, KPU juga menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kerja sama ini dinilai membantu meningkatkan kemampuan teknologi informasi kepemiluan.
Disampaikannya, KPU ingin meningkatkan kualitas pengelolaan data. Di sisi lain, katanya, Lemsaneg adalah lembaga yang memiliki kompetensi dalam mengamankan informasi. Menurut Husni, Lemsaneg akan mengamankan seluruh data pemilu yang dimiliki KPU sejak nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara dua pihak itu ditandatangani. Di antaranya, kata dia, data pemilih dan hasil perolehan suara.
Husni menegaskan, proyek pengamanan data pemilu dilakukan oleh konsorsium yang tidak hanya terdiri dari Lemsaneg. Anggota konsorsium juga terdiri dari Badang Pengkajian dan Penerapan Teknplogi (BPPT) dan beberapa universitas.
Menurut Husni, kekhawatiran beberapa pihak soal Lemsaneg akan memainkan hasil pemilu untuk kepentingan kelompok atau partai politik tertentu sangat berlebihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.