Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Perempuan Menguak Tabir Fathanah

Kompas.com - 19/09/2013, 08:28 WIB

KOMPAS.com — Kilatan lampu blitz dari puluhan kamera profesional dan sorot kamera televisi terus menaburi langkah Vitalia Shesya, Senin (16/9/2013), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Di ruang pengadilan itu telah menanti Pak Hakim yang pada sidang sebelumnya mengeluarkan ”tantangan” kepada jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menghadirkan sosok saksi cantik.

”Agar terdakwa Ahmad Fathanah tidak terlalu bosan,” kata Pak Hakim waktu itu.

Di hadapan majelis hakim, Vitalia memperkenalkan diri dengan nama Andi Novitalia. Ketua Majelis Hakim Nawawi Pomolango tampak terusik dengan nama yang agak berbeda dengan yang ia sering dengar.

”Apa ada aliasnya?” kata Nawawi.

”Alias Vitalia Shesyahh,” kata Vitalia, yang mengucapkan kata ”shesya” dengan mendesah dan renyah.

”Kadang-kadang aliasnya lebih bagus dari aslinya,” komentar Nawawi mencoba mencairkan suasana.

Di samping Vitalia, duduk saksi lain yang sama tenarnya dengan Vitalia, yaitu Tri Kurnia, penyanyi dangdut.

Sidang hari itu juga mendengarkan kesaksian Linda Silviana, istri Ahmad Zaky. Zaky adalah sekretaris mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, yang dalam perkara ini berstatus terdakwa.

Di luar ketiga perempuan tadi, hadir pula tiga saksi lain dari toko perhiasan tempat Fathanah belanja perhiasan.

Jaksa Rini Triningsih mendapat giliran pertama untuk membuktikan dakwaan tindak pidana pencucian yang dilakukan Fathanah. Singkat cerita, Rini ingin membuktikan apakah benar Fathanah telah memberi uang dan barang mewah kepada ketiga perempuan tadi.

Vitalia mengakui, Fathanah sering memberikan uang yang nilainya jutaan hingga ratusan juta rupiah. Dompet dan tas mewah, jam mewah senilai Rp 70 juta, juga perhiasan ratusan juta. Jika digabungkan untuk Vitalia dan Tri Kurnia, nilainya mencapai Rp 1,2 miliar.

Fathanah juga memberi Honda Jazz RS untuk Vitalia dan Honda Freed untuk Tri Kurnia.

”Saat kenalan, terdakwa tahu saya single parent dan entertaint,” kata Vitalia.

”Apa ada hubungan khusus?” kata Rini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com