Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Ada Menteri, Jenderal, Dubes, Apa Masih Kurang?

Kompas.com - 09/09/2013, 18:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengaku tak khawatir dengan anggapan sejumlah pengamat yang menilai peserta Konvensi Capres Partai Demokrat tidak bisa bersaing dengan kandidat-kandidat capres yang ada. Ia yakin para peserta konvensi mumpuni untuk menjadi pemimpin.

Hanya saja, kata Syarief, peserta konvensi Demokrat butuh waktu untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing.

“Yang jelas yang terjaring ini sudah memiliki latar belakang yang cukup bagus. Ada yang menteri, jenderal, dubes, apa ini kurang merepresentasikan? Ada rektor, saya pikir ini sangat berkualitas. Ya memang berkualitas itu mungkin akseptabilitasnya kurang,” ujar Syarief, di Kompleks Parlemen, Senin (9/9/2013).

Menurut Syarief, sebagian besar peserta konvensi memang belum masuk dalam survei nasional. Namun, dengan sisa waktu yang ada, ia yakin para peserta konvensi bisa meningkatkan elektabilitasnya.

“Karena ini kan belum launching, tanggal 15 nanti. Sekarang mereka kerja dulu ke rakyat,” katanya.

Menteri Koperasi dan UKM ini juga tak terlalu memikirkan tingginya elektabilitas politisi PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi sebagai kandidat capres 2014. “Saya tidak terlalu memikirkan itu, karena semua pasti menyiapkan yang terbaik. Partai Demokrat juga akan begitu,” ujar Syarief.

Seperti diberitakan, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat telah menetapkan 11 peserta. Seluruh peserta ini akan dideklarasikan dalam acara launching Konvensi Partai Demokrat pada tanggal 15 September mendatang.

Mereka adalah anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, anggota Dewan Pembina PD Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, dan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Selain itu, ada juga anggota Dewan Pembina PD Hayono Isman, Ketua DPD Irman Gusman, mantan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. 

Tak populer

Survei yang dilakukan Lembaga Klimatologi Politik (LKP) pada pertengahan Agustus 2013, menunjukkan, Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat tidak dikenal di mata publik. Popularitas konvensi itu berada jauh di bawah popularitas tokoh yang telah lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai calon presiden.

CEO LKP Usman Rachman mengungkapkan, hanya 40,8 persen responden yang mengaku tahu atau pernah mendengar tentang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Lainnya, mengaku pernah mendengar tetapi tidak mengerti untuk apa Partai Demokrat menggelar konvensi.

"Ternyata di mata publik hajatan penjaringan calon presiden yang diusung Partai Demokrat itu kurang dikenal. Dengan rendahnya popularitas konvensi maka tujuan Partai Demokrat untuk mendongkrak elektabilitas melalui konvensi tidak tercapai, dapat dikatakan elektabilitas Demokrat dalam beberapa bulan terakhir cenderung stagnan," kata Usman, di Jakarta, Senin (2/9/2013).

Survei LKP dilakukan pada 12-18 Agustus 2013 lalu di 33 provinsi di semua Indonesia dengan mengambil sampel 450 responden melalui multistage random sampling. LKP mengklaim ambang kesalahan dari survei tersebut sekitar 4,6 persen dengan level kepercayaan 95 persen. Para responden merupakan mereka yang berusia di atas 17 tahun atau telah menikah. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara via telepon dengan berpedoman pada kuisioner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com