"Hasil rakernas, kami rekomendasikan pada Ketua Umum agar pasangan calon presiden dan wakil presiden disampaikan pada momentum yang tepat sesuai dengan dinamika politik dan ideologi partai," kata Puan, di acara penutupan Rakernas PDI Perjuangan, di Ancol, Jakarta, Minggu (8/9/2013).
Dalam kesempatan tersebut, Puan juga membacakan hasil rakernas yang menegaskan bahwa kepemimpinan nasional PDI Perjuangan merupakan kepemimpinan transformatif yang mampu menghadapi tantangan politik, ekonomi, dan tantangan sosial yang berat. Selain itu, lanjut Puan, pemimpin nasional PDI Perjuangan juga akan mampu mengatasi krisis melemahnya kesadaran nasional dan ketergantungan pada kebijakan impor.
Atas dasar itu, Rakernas PDI Perjuangan memberikan kualifikasi kepemimpinan nasional ke depan adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki kemampuan mengelola negara sebagaimana digambarkan dalam Pancasila dan UUD 1945.
"Didukung kemampuan manajemen yang andal dan mempunyai agenda transformasi kepemimpinan nasional," ujar Puan.
Rakernas PDI Perjuangan digelar di Ancol, Jakarta, 6-8 September 2013. Agenda utama rakernas ini adalah konsolidasi menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden tahun depan. Sebanyak 1.330 kader PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia hadir dalam rakernas hari ini.
Dalam pelaksanaannya, muncul sejumlah nama yang diusulkan oleh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia. Selain Megawati, nama lain yang mencuat dan dianggap layak menjadi calon presiden PDI Perjuangan adalah Joko Widodo dan Puan Maharani.
Di luar munculnya sejumlah nama sebagai kandidat calon presiden, banyak juga perwakilan DPD PDI Perjuangan yang mengusulkan agar nama calon presiden diputuskan pada 10 Januari 2014. Yang menjadi pertimbangan dari usulan itu adalah karena dinilai waktu yang paling tepat dan berbarengan dengan hari ulang tahun partai berlambang banteng tersebut. Sampai berita ini ditayangkan, Megawati baru saja menutup rakernas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.