Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kaya, tapi Masyarakatnya Bermental Miskin

Kompas.com - 07/09/2013, 16:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Indonesia sejatinya adalah negeri yang kaya. Namun, masyarakatnya selalu merasa miskin. Bukan miskin dalam soal harta, tapi dalam soal mental. Itulah mental bangsa budak. Mental yang diwariskan oleh kultur negeri terjajah selama 350 tahun. Mental miskin macam itulah yang membuat korupsi di negeri ini tumbuh subur.

Demikian disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara rapat kerja nasional (rakernas) III PDI Perjuangan, Sabtu (7/9/2013). Mega mengaku kesal dengan mentalitas seperti ini. Orang-orang dengan mentalitas macam itu selalu menghalalkan jalan pintas.

"Saya memang katakan bangsa Indonesia ini dijadikan bangsa yang miskin baik secara miskin dan mental. Kami jadi bangsa bodoh. Mereka ini sudah kenal saya kalau bilang bangsa bodoh itu karena sudah kesalnya saya," ujar Megawati 

Orang-orang dengan mentalitas miskin ini selalu tergoda dengan uang.  "Kalau hanya diimingi uang Rp 5-10 miliar senang bukan main, padahal yang namanya royalti sudah sekian besarnya," katanya.

Megawati menuding mental bangsa yang seperti itu adalah turunan dari "gen" perbudakan 350 tahun. "'Gen' ini terus datang. Ini membuat mental perbudakan karena tidak punya rasa percaya diri," tutur Megawati.

Agenda rakernas PDI Perjuangan hari kedua kali ini menghadirkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. Samad menjelaskan tentang latar belakang korupsi, penanganannya, dan juga pencegahan. Samad menyebut, sektor-sektor yang kerap menjadi lahan korupsi adalah sumber daya energi dan ketahanan pangan.

Setelah penyampaian materi dari KPK, ribuan pengurus daerah PDI Perjuangan mendapat materi tentang strategi pemenangan pemilu. Setelah itu, PDI Perjuangan juga akan mengadakan sidang-sidang komisi tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com