Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya, Sarundajang Tak Niat Nyapres

Kompas.com - 28/08/2013, 19:46 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinyo Harry Sarundajang mengaku awalnya tidak memiliki niat untuk menjadi calon presiden. Niat itu baru muncul setelah Komite Konvensi calon presiden Partai Demokrat mengundangnya mengikuti proses seleksi capres.

"Belum (ada niat). Setelah ada undangan, saya baru yakin," kata Sarundajang seusai mengikuti Prakonvensi Capres Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu ( 28/8/2013 ).

Sarundajang mengaku mesti menerima undangan dari Komite Konvensi lantaran masa jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Utara bakal berakhir sekitar dua tahun lagi. Lantaran sudah periode kedua memimpin Sulut, Sarundajang tak bisa lagi maju sebagai Gubernur Sulut.

Ketika ditanya bagaimana segala tugasnya di Pemprov Sulut jika harus mengikuti rangkaian kegiatan Konvensi, Sarundajang tak kesulitan membagi waktu. Ia merasa sudah menjalankan sebagian besar program yang ada.

"Kita tinggal menyelesaikan rintisan dan program-program baru. Saya sudah lewati delapan tahun dan sistem sudah berjalan. Aparat birokrasi sudah mantap karena sistem. Sistem yang terpenting. Di samping itu ada wakil gubernur yang menjalankan (pemerintahan)," ucap politisi Demokrat itu.

Ketika disinggung mengenai tim sukses, ia mengaku baru menyusun timses. Adapun mengenai dana kampanye, baru akan dibicarakan setelah timses terbentuk. Hanya, ia mengaku tidak menyiapkan dana pribadi dan bakal dibiayai oleh rakyat.

"Saya yakin banyak yang akan dukung. Mereka akan lihat apa program saya ke depan. Kita harus jual program. Kalau program disetujui rakyat, pasti dibantu," ucapnya.

Lalu, program apa yang Anda tawarkan? Sarundajang menawarkan konsep yang disebut Blue Ekonomi untuk Kemakmuran Bangsa. Ia memfokuskan pemanfaatan sumber daya di wilayah laut. "Kemakmuran masa depan ada di sana," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com