JAKARTA, KOMPAS.com - Sinyo Harry Sarundajang mengaku awalnya tidak memiliki niat untuk menjadi calon presiden. Niat itu baru muncul setelah Komite Konvensi calon presiden Partai Demokrat mengundangnya mengikuti proses seleksi capres.
"Belum (ada niat). Setelah ada undangan, saya baru yakin," kata Sarundajang seusai mengikuti Prakonvensi Capres Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu ( 28/8/2013 ).
Sarundajang mengaku mesti menerima undangan dari Komite Konvensi lantaran masa jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Utara bakal berakhir sekitar dua tahun lagi. Lantaran sudah periode kedua memimpin Sulut, Sarundajang tak bisa lagi maju sebagai Gubernur Sulut.
Ketika ditanya bagaimana segala tugasnya di Pemprov Sulut jika harus mengikuti rangkaian kegiatan Konvensi, Sarundajang tak kesulitan membagi waktu. Ia merasa sudah menjalankan sebagian besar program yang ada.
"Kita tinggal menyelesaikan rintisan dan program-program baru. Saya sudah lewati delapan tahun dan sistem sudah berjalan. Aparat birokrasi sudah mantap karena sistem. Sistem yang terpenting. Di samping itu ada wakil gubernur yang menjalankan (pemerintahan)," ucap politisi Demokrat itu.
Ketika disinggung mengenai tim sukses, ia mengaku baru menyusun timses. Adapun mengenai dana kampanye, baru akan dibicarakan setelah timses terbentuk. Hanya, ia mengaku tidak menyiapkan dana pribadi dan bakal dibiayai oleh rakyat.
"Saya yakin banyak yang akan dukung. Mereka akan lihat apa program saya ke depan. Kita harus jual program. Kalau program disetujui rakyat, pasti dibantu," ucapnya.
Lalu, program apa yang Anda tawarkan? Sarundajang menawarkan konsep yang disebut Blue Ekonomi untuk Kemakmuran Bangsa. Ia memfokuskan pemanfaatan sumber daya di wilayah laut. "Kemakmuran masa depan ada di sana," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.